Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Berbagi Pengalaman Saksikan Pasien Corona Tutup Usia

Anies: Virus Covid Bukan Fiksi, Ini Semua Nyata...

Senin, 25 Januari 2021 12:02 WIB
Berbagi Pengalaman Saksikan Pasien Corona Tutup Usia Anies: Virus Covid Bukan Fiksi, Ini Semua Nyata...

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 tampak semakin nyata di hadapan kita. Lonjakan jumlah kasus positif, tingginya angka kematian, penuhnya bed ICU di hampir semua rumah sakit, dan lahan pemakaman Covid yang cepat bertambah sesak bukanlah isapan jempol belaka.

Fakta menyeramkan ini, jelas ada di depan mata.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyaksikan sendiri, pasien Covid yang meninggal dunia di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (24/1) siang.

Lewat akun Facebook-nya, Anies berbagi pengalaman batin menyaksikan pasien Covid, yang baru saja ditutup kain putih. Anies bercerita tentang ikhtiar manusia yang terhenti. Kala pasien tersebut menjelma jadi jenazah. Semua alat dilepas. Pasien Covid benar-benar mati dalam kesendirian. Tanpa ada keluarga di sampingnya.

Baca juga : Wapres: Dampak Covid-19, Kemiskinan Akan Meningkat

"Siang itu, menjelang pukul 14, di RSUD Cengkareng, berdiri di depan layar TV, di ruang kontrol yang memonitor setiap pasien ICU, kami menyaksikan dari dekat. Peristiwa itu dekat. Apalagi kain putih itu menutup wajah dan badan orang yang kita kenal. Momen yang tak berjarak," ungkap Anies.

Selanjutnya, Anies menuturkan pengalamannya menemui pihak keluarga, yang menanti di depan pintu ruang jenazah. Duka mereka terasa teramat dalam. Sesuatu yang tak pernah dibayangkan, akan terjadi secepat itu. Kebersamaan dan gelak tawa berpuluh tahun, kini tersimpan menjadi kenangan.

Dalam hitungan jam, menjelang Maghrib, jasad itu telah tiba di pemakaman dan siap dimasukkan ke peristirahatan terakhirnya di liang kubur.

"Teman-teman semua, ini bukan fiksi. Bukan juga sekadar angka statistik. Ini akhir dari sebuah perjalanan anak manusia yang diterpa wabah: bermula dari tertular Covid-19 dan berujung pada kematian," papar Anies.

Baca juga : Warga Kampung Kakek Harris Di India Semarak

Anies mengingatkan, penularan terbanyak saat ini menimpa klaster keluarga. Satu orang terpapar, anggota keluarga lain pun kena Covid.

"Fakta saat ini, paling banyak yang terpapar adalah usia muda, tapi paling banyak meninggal adalah usia tua. Janganlah jadi penular. Ikutlah mencegah penularan. Kurangi kegiatan di luar rumah, kecuali kegiatan mendesak dan mendasar. Saat pulang, maka taati protokol kesehatan. Mencuci tangan, memakai masker dan hindari kontak fisik dengan keluarga," imbau Anies.

Tak bosan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengingatkan sebagian orang, yang merasa tak nyaman pakai masker. Padahal, memakai masker adalah salah satu protokol kesehatan wajib yang harus dijalankan, agar kita tidak tertular dan menulari Covid.

"Memakai masker memang tidak nyaman. Tapi ingatlah, terkena Covid-19 itu jauh lebih tidak nyaman. Berjarak, tak bersalaman dengan keluarga itu terasa aneh, tapi ingatlah terpisah untuk isolasi bahkan berpisah selamanya itu jauh amat tidak nyaman. Jadi jangan lelah, jangan lengah," tutur Anies mewanti-wanti.

Baca juga : Awas, Harga Vaksin Jangan Jadi Lahan Bisnis Oknum...!

"Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.