Dark/Light Mode

Luruskan Soal 2 Juta Kasus Covid Tak Tercatat, Jubir Menko Marves: Itu Kasus Negatif...

Sabtu, 6 Februari 2021 17:27 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: maritim.go.id)
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: maritim.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, hampir dua juta data belum di-entry, dalam data nasional penanganan pandemi Covid-19. Hal ini disebut berpengaruh pada positivity rate. Pernyataan ini kemudian disoroti sejumlah pihak.

Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi meluruskan pernyataan bosnya itu. "Sebenarnya bukan dua juta kasus positif yang belum masuk, tetapi ada banyak hasil tes negatif yang tertunda untuk dilaporkan oleh laboratorium," ujar Jodi dalam keterangan pers, Sabtu (6/2).

Baca juga : Ini Penjelasan Pemerintah, Soal 2 Juta Data Kasus Covid Yang Belum Dilaporkan Secara Resmi

Menurut Jodi, karena jumlah tes yang besar dan tenaga entry terbatas, laboratorium cenderung lebih dahulu melaporkan hasil positif agar bisa segera ditindaklanjuti.

Jodi pun menyebut, beberapa pihak salah menangkap maksud pernyataan Luhut. Yang dimaksud Luhut, beber Jodi, dua juta data tersebut akan membuat angka positivity rate mengalami penurunan ketika sudah tercatat. "Jadi ketika data tersebut nanti sudah terintegrasi dan dimasukkan, angka positivity rate juga akan turun karena memang banyak data kasus negatif yang tertunda untuk dilaporkan sebelumnya," bebernya.

Baca juga : Lahan Pemakaman Covid Makin Terbatas, Ayo Disiplin Protokol Kesehatan!

Meski begitu, dia mengakui, integrasi data masih menjadi masalah dalam penanganan Covid-19. Menurutnya, Luhut terus mendorong perwujudan big data kesehatan yang menampung dan mengintegrasikan berbagai sumber data kesehatan, seperti rekam medis elektronik, BPJS Kesehatan, hingga vaksin dalam penanganan Covid-19.

"Bukan hanya di bidang kesehatan, tapi lainnya juga supaya kita bisa punya sistem manajemen data yang baik," tutup Jodi. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.