Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngaku Berat Jadi Mensos

Bu Risma, Nyerah?

Senin, 8 Februari 2021 07:00 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini (ketiga kiri) didampingi Wali Kota Serang Syafrudin (kedua kiri) dan jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) setempat mengikuti jalan santai menjelang acara Peresmian Jalan dan Sarana Sanitasi Sehat di Kampung Jaha, Walantaka, Serang, Banten, Minggu (7/2/2021). (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)
Menteri Sosial Tri Rismaharini (ketiga kiri) didampingi Wali Kota Serang Syafrudin (kedua kiri) dan jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) setempat mengikuti jalan santai menjelang acara Peresmian Jalan dan Sarana Sanitasi Sehat di Kampung Jaha, Walantaka, Serang, Banten, Minggu (7/2/2021). (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)

 Sebelumnya 
“Menghadapi tugas ini, Bu Risma tentu harus memberikan motivasi kepada birokrasi. Memberikan semangat kepada anak buah yang sedang drop,” kata Ace, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Politisi Golkar ini mengatakan, di Kemensos ada banyak Direktur Jenderal (Dirjen) yang sudah dibagi tupoksinya untuk meringankan pekerjaan. Tidak semua pekerjaan harus dilakukan Risma sendiri.

Termasuk soal membantu masyarakat dari dampak bencana. “Dalam hal ini tentu berbagi kewenangan pemerintah daerah dan ranah Kementerian Sosial,” ucapnya.

Baca juga : Corona Beres 10 Tahun? Aduh Mana Bisa Tahan

Anggota Komisi VIII DPR Bukhori mengatakan apa yang diungkapkan Bu Risma itu dapat dipahami. Namun, seharusnya seorang menteri mampu memotivasi anak buahnya dalam bekerja. “Karena justifikasi yang kurang tepat justru akan membuat jarak antara pemimpin dengan anak buah,” kata politis PKS ini, tadi malam.

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagio mengatakan, pekerjaan rumah Risma adalah memperbaiki data penerima bansos. Menurut dia, belum baiknya data tersebut menyebabkan penyaluran bansos tidak
efektif dalam menurunkan angka kemiskinan.

“Kalau data tidak dibereskan jangan berharap ada perubahan signifikan dari orang miskin,” ujar Agus, tadi malam.

Baca juga : Sandiaga Minim Pujian

Agus bilang pemerintah telah mengatur adanya kebijakan satu data yang dikepalai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas). Namun, hingga saat ini kebijakan tersebut masih belum berjalan.

Pegiat dunia maya ikut menyoroti curhatan Risma. Komentarnya macam-macam. Ada yang menganggap Risma sedang drama, ada juga yang memberikan semangat. Akun @driebobotoh minta Risma jangan “epes meer”. Istilah dalam bahasa Sunda itu artinya sudah menyerah sebelum bekerja.

Akun @noviantod ikut nyeletuk. Ia bertanya, apakah curhatan itu tanda Risma sudah menyerah. “Kuat jalanin. Nggak kuat tinggalin. Gampang toh!” ujarnya. Akun @PHLambudong optimis Risma bisa bekerja sesuai harapan. “Kalau pemimpinnya serius membenahi pasti sangat berat karena benang kusut yang sudah mengakar, kalau mau yang normatif saja pasti semua bisa. Ini tantangan berat buat Bu Risma,” ucapnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.