Dark/Light Mode

`Pendekar Biru` Ikut Tangkal Hoaks Vaksin Covid-19

Rabu, 10 Februari 2021 21:04 WIB
Webinar Digital Society dengan tema `Stop Hoaks Vaksin dan Penularan Covid-19 di Keluarga bersama Pendekar Biru`, Rabu (10/2). (Foto: Istimewa)
Webinar Digital Society dengan tema `Stop Hoaks Vaksin dan Penularan Covid-19 di Keluarga bersama Pendekar Biru`, Rabu (10/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk menangani pandemi Covid-19, Indonesia sudah mulai melakukan vaksinasi. Sayangnya, hingga kini, masih banyak kalangan yang ragu dan menolak divaksin. Alasannya macam-macam. Ada yang ragu dengan efektivitas, ada yang ragu keamanan, dan ada yang ragu kehalalan vaksin. Selain itu, banyak hoaks yang beredar di masyarakat seputar vaksinasi

Berdasarkan hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Tim Komunikasi Sosial Politik Masyarakat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) berkolaborasi dengan Siberkreasi, Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Unicef, dan Kitatama menggelar Webinar Digital Society dengan tema “Stop Hoaks Vaksin dan Penularan Covid-19 di Keluarga bersama Pendekar Biru”, Rabu (10/2). Webinar ini memberikan materi tentang strategi komunikasi penanganan Covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru melalui program Pendampingan oleh Kader Adaptasi Kebiasaan Baru (Pendekar Biru) serta cara menangkal hoaks vaksin dan Covid-19.

Baca juga : Puan Dukung Pers Jadi Sumber Inspirasi, Bangkit Dari Pandemi Covid-19

Pembicara pertama di webinar ini adalah Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya Siti Nuriya Zamzam. Dia memberikan pengenalan dan penjelasan mengenai Program Pendekar Biru. Salah satu tugas Pendekar Biru adalah mengedukasi masyarakat tentang kesehatan khususnya Covid-19. 

“Sasarannya adalah masyarakat setempat. Kami bekerja sama dengan Satgas setempat agar tidak saling tumpah tindih terkait koordinasi,” ujar Siti. 

Baca juga : Akhir Februari, 2,5 Juta Lansia Di Jatim Disuntik Vaksin Covid-19

Dewan Pengarah Siberkreasi Donny BU memberikan materi mengenai cara praktis menangkal hoaks vaksin Covid-19 di media sosial. Menurutnya, 90 persen lebih hoaks yang beredar di masyarakat bersumber dari media sosial. Untuk menangkalnya, pastikan rujukan berita hanya dari situs resmi dan akun media sosial resmi penanganan Covid-19. Donny juga memberikan kiat menangkal hoaks yang bersumber dari keluarga, 

“Jangan langsung disalahkan. Lakukan pendekatan secara personal dan arahkan kepada sumber berita yang resmi dan terpercaya,” ujar Donny. 

Baca juga : Cetak Rekor Lagi, DKI Nambah 4.213 Orang Positif Covid-19

Partnership Specialist UNICEF Indonesia Tubagus Arie Rukmantara memberikan pemaparan mengenai komunikasi efektif bagi penyuluh keluarga kepada warga demi membangun pemahaman yang baik tentang pentingnya vaksin Covid-19.

Webinar Digital Society ini dipandu Tim Komunikasi Publik KPCPEN Savero Karamiveta Dwipayana dan diikuti lebih dari 500 peserta lewat aplikasi zoom dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Siberkreasi dan Lawan Covid-19. Melalui webinar ini, diharapkan masyarakat mendapatkan pemberitaan media yang akurat, berimbang, dan berkontribusi positif pada upaya penanganan Covid-19 khususnya dalam keberhasilan introduksi vaksin Covid-19. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.