Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jadi Dirut BPJS Kesehatan, Ini Target Ali Ghufron Mukti

Senin, 22 Februari 2021 14:15 WIB
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. (Foto: Net)
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyatakan, jajarannya akan fokus meningkatkan kualitas layanan dan menjaga keberlangsungan program jaminan kesehatan nasional atau JKN.

"Keseluruhan customer journey akan kami tingkatkan dengan inovasi teknologi, interface sistem informasi, sehingga antrean (peserta) tidak lagi enam jam dan bisa lebih cepat," ujar Ali Ghufron usai dilantik, di Istana Negara Jakarta, Senin (22/2).

Baca juga : Sah, Ali Ghufron Mukti Jadi Dirut BPJS Kesehatan, Anggoro Eko Cahyo Nakhodai BPJS Ketenagakerjaan

Isu lainnya yang menjadi perhatian Ali adalah aspek kepesertaan. Dia berharap, ada rasa kepemilikan dan keterlibatan dari semua pihak terhadap JKN, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi terkait, pemerhati jaminan sosial, hingga perguruan tinggi.

"Kita ingin memiliki rasa engagement, keterlibatan semua pihak untuk bersama-sama memiliki BPJS atau Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat atau JKN/KIS," tuturnya.

Baca juga : Tahun 2020, Dana Jaminan Sosial BPJS Kesehatan Surplus Rp 18,74 Triliun

Mantan Wakil Menteri Kesehatan itu juga menyampaikan terima kasih atas kerja para pengurus BPJS Kesehatan sebelumnya karena dapat meningkatkan utilization rate secara tajam.

Target berikut yang dicanangkan Ali Ghufron adalah meningkatkan keberlangsungan pendanaan BPJS Kesehatan. Seperti diketahui, BPJS Kesehatan terus menghadapi persoalan defisit akut yang akhirnya menemui titik terang pada penghujung 2020.

Baca juga : Banjir, Sebagian Warga Pejaten Timur Mulai Mengungsi

Ada surplus sekitar Rp 18 triliun, tetapi juga pada saat yang sama sebetulnya dari sisi laporan net, aset BPJS Kesehatan masih defisit sekitar Rp 7 triliun. "Oleh karena itu akan kami tingkatkan kelolaan yang lebih baik," tegas Ali. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.