Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bio Farma Pastikan Sesuai Standar WHO
Kualitas Vaksin Gratis Bukan Kaleng-kaleng
Kamis, 4 Maret 2021 05:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Holding BUMN Farmasi (HBF) memastikan kualitas vaksin Covid-19 gratis yang diberikan pemerintah bukan kaleng-kaleng alias jelek. Semua vaksin ditetapkan untuk program vaksinasi sudah sesuai standar World Health Organization (WHO).
Keterangan itu disampaikan Juru Bicara PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto, menepis isu dugaan publik bahwa vaksinasi Covid-19 Gotong Royong atau mandiri memiliki kualitas yang lebih baik, dibandingkan vaksin yang diberikan gratis oleh pemerintah.
Bambang meminta, masyarakat tidak perlu mencemaskan perbedaan antara Sinovac (China), yang digunakan dalam program vaksinasi gratis, dengan merek Sinopharm (China) dan Moderna (Amerika Serikat), merek yang dipakai dalam vaksinasi Gotong Royong.
Baca juga : Pakai Sendal Jepit, Risma Beri Bantuan Ke Pengungsi Banjir
“Kalau soal kualitas (vaksin) itu sudah ada standarnya, dari WHO (World Health Organization). Jadi jangan diragukan lagi,” tandas Bambang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Selain itu, kata Bambang, perbedaan merek antara vaksin dalam program pemerintah dengan Gotong Royong telah sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Berangkat dari aturan itulah, maka Bio Farma akan mendatangkan Moderna dari Amerika. Sedangkan pengadaan vaksin Sinopharm dari Beijing China diadakan oleh PT Kimia Farma Tbk.
Baca juga : BUMN Kerahkan Jaringan Atasi Kelangkaan Pangan
“Kami masih melakukan pembicaraan dan negosiasi yang intensif untuk kedua vaksin itu. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ada hasilnya. Kita tunggu saja ya,” akunya.
Jika nanti vaksin Covid-19 Gotong Royong telah tiba di Tanah Air, ditegaskannya, tetap harus mendapat persetujuan penggunaan pada masa darurat (emergency use authorization), atau penerbitan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Proses itu sama dengan jenis vaksin yang digunakan untuk pemerintah,” jelas Bambang.
Baca juga : Bamsoet Ajak Pemuda Tingkatkan Kompetensi Dan Kualitas Sebagai Sumber Daya Pembangunan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, vaksin Gotong Royong disiapkan sebanyak 20,2 juta dosis. Rencananya, sebanyak 15 juta dosis vaksin didatangkan dari produsen asal China, Sinopharm, di kuartal I dan kuartal II-2021. Adapun 5,2 juta dosis vaksin akan dibeli dari produsen asal Amerika Serikat, Moderna, pada kuartal III dan IV-2021.
“Menteri Kesehatan telah mengeluarkan aturan soal vaksinasi Gotong Royong, yaitu partisipasi perusahaan untuk karyawan dan keluarganya. Dengan harapan bisa mempercepat program vaksinasi,” ujar Airlangga dalam konferensi virtual, Selasa (2/3).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya