Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) meminta alat skrining Corona buatan anak bangsa, GeNose, bisa digunakan di sekolah-sekolah.
Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto mengungkapkan, aktivitas massal yang berpotensi menimbulkan kerumunan seperti sekolah dan perguruan tinggi perlu menetapkan mekanisme pengetesan atau skrining harian agar lebih praktis.
Kini, perguruan tinggi atau universitas sudah diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka. Sekolah, akan menyusul pada Juli mendatang.
Baca juga : Pemerintah Andalkan Penerimaan Pajak
“Maka dua minggu ke depan kami minta dipersiapkan GeNose untuk prototipe sekolah,” ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual.
GeNose bisa digunakan di institusi pendidikan lantaran harganya tidak mahal. Meski sudah mengalami kenaikan dari Rp 20 ribu menjadi Rp 30 ribu, harga GeNose tetap dianggap paling murah dibandingkan rapid test antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Selain murah, GeNose juga dianggap praktis. Cara menggunakannya, hanya tinggal meniup, seperti meniup balon.
Baca juga : Anak-anak Harus Terus Diajarkan Disiplin Prokes
Kelebihan GeNose, yaitu nilai akurasi yang tinggi hingga 97 persen serta pengetesan yang cepat. Nantinya, akan ada data center yang merekap hasil tes dari GeNose. Termasuk, hasil temuan dari sekolah maupun dari perguruan tinggi.
“Data center tersebut bisa meningkatkan kapabilitas dan juga deteksi dari virus,” imbuhnya.
Airlangga sangat mengapresiasi terobosan GeNose yang dibuat oleh tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini. Dia menyebut, inovasi buatan anak bangsa ini sudah dikenal negara lain.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya