Dark/Light Mode

Penuhi Syarat Dari UNESCO

PINKAN Bertekad Jadikan Kolintang Sebagai Pelajaran Seni Di Sekolah

Jumat, 26 Maret 2021 00:17 WIB
Pembina PINKAN Laksamana TNI (Purn) Marsetio usai acara Seminar Live dan Virtual “Kolintang Goes to Unesco” yang digelar di Kantor Berita RRI, Jakarta, Kamis (25/3). (Foto: Danu/Rakyat Merdeka)
Pembina PINKAN Laksamana TNI (Purn) Marsetio usai acara Seminar Live dan Virtual “Kolintang Goes to Unesco” yang digelar di Kantor Berita RRI, Jakarta, Kamis (25/3). (Foto: Danu/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Di tempat sama, Ketua Umum DPP PINKAN Indonesia Penny Iriana Marsetio memastikan, pihaknya akan bekerja keras untuk memperkenalkan kolintang ke seluruh lapisan masyarakat.

Termasuk, memastikan tim kerjanya terus berusaha melengkapi persyaratan sesuai dengan aturan UNESCO.

"Sebagai pecinta kolintang, kami berharap di setiap sudut ruang di Sulut akan bunyi kolintang. Itu termasuk hal yang menjadi persyaratan UNESCO. Di daerah pengusung, kehadiran musik kolintang harus merakyat," harapnya.

PINKAN Indonesia sendiri, kata Penny, sudah menyumbang cukup banyak perangkat musik kolintang di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga : PKM FKG Usakti Berikan Pelatihan Presentasi Bagi Pelajar di Rumah Yatim

“Sekarang lebih menarik lagi. Di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat, di zaman IT, musik kolintang pun bisa dikreasikan secara digital," tutur Penny.

Sekedar informasi, Seminar Live & Virtual Kolintang Goes to Unesco mengangkat materi "Ansambel, Musik Kolintang Kayu Asli Minahasa Dipersembahkan Sulawesi Utara Untuk Dunia".

Kegiatan ini digelar untuk bersama-sama membahas tentang upaya menjadikan Kolintang yang merupakan warisan budaya tak benda milik Indonesia, dapat dipilih dan dipersembahkan menjadi warisan yang berharga bagi dunia pada tahun 2023 di UNESCO.

Kolintang kayu Minahasa merupakan satu warisan budaya Indonesia yang mampu menjadi sebuah kekuatan identitas bagi bangsa Indonesia untuk tetap menjaga budaya agar tidak punah.

Baca juga : PegadaianWilayah IX Berikan Bantuan Sarana Rescue

Sekaligus, menunjukkan identitas nasional bangsa terhadap negara lain dalam kancah dunia internasional.

Dengan begitu, akan menimbulkan citra positif terhadap budaya-budaya Indonesia yang dikenal dengan negara dengan keberagaman terbesar di dunia, dari sudut suku, etnis, ras, agama dan golongan, budaya, seni, bahasa, dan lain lain. 

Seminar yang diadakan secara offline (luring) dan online (daring) tersebut juga turut menampilkan sejumlah pembicara/panelis penting.

Antara lain Prof. Ir. Wiendu Nuryanti (Budayawan) yang juga Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2011-2014.

Baca juga : Supermarket EDEKA pertama di Jerman yang memasang pencahayaan desinfeksi UV-C

Kemudian, Judi Wahyudin (Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud), Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara) dan Vincent Piket (Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia). [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.