Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bukan Cuma 4, Ini 6 Pembantu Patrick Kluivert Poles Timnas
- Baru Dipanggil Masuk Timnas, Neymar Malah Cedera
- Alhamdulillah, Joey, Dean Dan Emil Audero Resmi Bisa Bela Timnas Indonesia
- Telkom Akses Bantu Rumah Ibadah & Panti Asuhan di Berbagai Daerah
- Liga Europa: Man United, Spurs Dan Lazio Lolos Perempat Final
Kutuk Bom Katedral Makassar
Ketua PBNU Robikin Emhas: Perbedaan Tak Bisa Kurangi Persaudaraan Kemanusiaan
Minggu, 28 Maret 2021 13:26 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Robikin Emhas mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).
"Setiap tindakan kekerasan yang mengancam rusaknya harmoni sosial tidaklah bisa dibenarkan. Apalagi berupa teror dalam bentuk bom. Sebaliknya, perbuatan seperti itu harus dikutuk," kata Robikin kepada RM.id, Minggu (28/3).
Baca juga : Giring: Kita Tidak Takut, Lawan Aksi Terorisme
Ditegaskannya, kekerasan dan teror bukan ajaran agama. Agama apa pun tidak mengajarkan dan membenarkan hal keji ini. Robikin mengingatkan, seluruh umat manusia adalah saudara. Persaudaraan kemanusiaan, ukhuwah insaniyah atau ukhuwah basyariyah tak bisa dikurangi hanya karena berbeda agama, suku, ras, warna kulit ataupun golongan.
Karenanya, lanjut Staf Khusus Wakil Presiden ini, mewujudkan kehidupan yang harmoni merupakan keharusan yang musti dipikul oleh setiap pribadi umat manusia. Tak seorang pun boleh mengelaknya.
Baca juga : Pembangunan Pariwisata Danau Toba Harus Berdayakan Dan Majukan UMKM
"Toh dengan dalih apapun manusia tidak akan pernah terhindar dari kehidupan yang majemuk, plural dan beragam. Karena hal itu sudah merupakan keniscayaan atau sunnatullah yang telah ditetapkan oleh Tuhan YME," pungkasnya. [FAQ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya