Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Disdik Kota Bogor Siapkan Alternatif Pembelajaran Tatap Muka

Sabtu, 10 April 2021 11:30 WIB
Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi (tengah) dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) saat kunjungan kerja ke salah satu sekolah untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka, (umat (9/4). (Foto: Pemkot Bogor)
Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi (tengah) dan Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) saat kunjungan kerja ke salah satu sekolah untuk persiapan Pembelajaran Tatap Muka, (umat (9/4). (Foto: Pemkot Bogor)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) tengah mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD, SMP dan SMA atau sederajat.

Hal ini dilakukan atas dasar dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri. Sebut saja Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

"Kalau dari pusat menjadwalkan pelaksanaan tatap muka Juli mendatang," ujar Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi, Jumat (9/4).

Baca juga : Bamsoet: Tak Ada Pelanggaran HAM Dalam Pembangunan Mandalika

Hanafi mengatakan, secara umum semua daerah mempersiapkan pelaksanaan tatap muka. Nantinya pembelajaran tatap muka ini hanya kegiatan belajar mengajar saja alias kantin dan ekstrakurikuler belum diperbolehkan beroperasi, sehingga anak-anak harus membawa bekal dari rumah.

"Disdik mengambil langkah teknis dengan membentuk Satgas Covid-19 pelajar, beberapa sekolah sudah mempersiapkan sarana prasarananya. Mulai dari tempat mencuci tangan, desinfektan, cek suhu dan nanti dilakukan uji coba terlebih dahulu," tutur Hanafi.

Khusus Sekolah Dasar (SD) kata dia, situasinya lebih pelik mengingat jumlah SD di Kota Bogor cukup banyak, siswanya pun banyak dan yang paling dikhawatirkan penerapan 3M (mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan), terutama jaga jarak sesama siswa.

Baca juga : Antisipasi Pemudik Nekat, Polda Metro Jaya Siapkan 8 Titik Penyekatan

Pihaknya akan mempersiapkan dengan matang sebelum membuka sekolah, sementara TK dan Paud perlu ditinjau kembali mengingat resikonya lebih besar. "Sebelum tatap muka, kami akan minta persetujuan orangtua melalui polling, apakah orang tua setuju sekolah dibuka atau tidak," imbuhnya.

Disdik merencanakan beberapa alternatif untuk pembelajaran tatap muka ke depan. Sebab, pembelajaran tatap muka tidak akan 100 persen atau akan dibagi 30 persen tatap muka dan 70 persen daring. Alternatif lainnya setiap kelas masuk bergantian mulai dari kelas 9, kelas 8 dan kelas 7 namun ini sedikit akan repot.

"Alternatif ketiga dilakukan per-pekan, satu minggu sekali dengan jumlah 50 : 50 persen dan sepertinya ini lebih efektif karena bisa dimonitor kondisi siswanya," terangnya.

Baca juga : Kapolri Pendengar Yang Baik

Ia menambahkan, SMA walaupun urusan provinsi tapi lokasinya ada di Kota Bogor tetap menjadi perhatian Disdik. Kekhawatiran SMA setelah pulang sekolah apakah langsung pulang ke rumah atau tidak.

"Jadi kami harus koordinasikan ke Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dewan Pendidikan dan lainnya. Kami juga akan uji coba PTM beberapa sekolah yang sudah membuat video," ujarnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.