Dark/Light Mode

Kepulauan Talaud Digoyang Gempa M5.6, Tak Berpotensi Tsunami

Sabtu, 17 April 2021 05:17 WIB
Kepulauan Talaud Digoyang Gempa M5.6, Tak Berpotensi Tsunami

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa M5,6 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada Sabtu (17/4) pukul 03.55 WIB tidak berpotensi tsunami.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/4).

 "Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi ini memiliki magnitudo 5,6 kemudian di-'update' menjadi magnitudo 5,5," katanya.

Baca juga : Giliran Kepulauan Sangihe Digoyang Gempa M6

Episenter gempa bumi, terletak pada koordinat 3,66 LU (Lintang Utara) dan 126,85 BT (Bujur Timur). Berlokasi di laut pada jarak 43 km arah tenggara Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 46 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip)," jelas Setiyo.

Berdasarkan peta guncangan (shakemap), Bambang menyampaikan, guncangan gempa bumi ini berpotensi dirasakan di daerah Melonguane dan Tahuna dengan skala II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Baca juga : Gempa M6,7 Guncang Kabupaten Malang, Tak Berpotensi Tsunami

"Sampai saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

Ia menambahkan,.hingga Sabtu pukul 04.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Setiyo.

Baca juga : Relawan Trauma Healing Ceriakan Pengungsi Balongan

Ia juga meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa. Atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa, yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.