Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Disiapkan IPO Tahun Ini
Mitratel Dan PGE Bakal Kecipratan Dana Jumbo
Rabu, 21 April 2021 05:28 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membocorkan, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), akan melantai di bursa atau (Initial Public Offering/IPO).
Mitratel merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Sedangkan, PGE adalah anak usaha PT Pertamina. Kedua anak usaha BUMN itu disebut-sebut akan meraih penggalangan dana jumbo dari aksi IPO.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansuri meyakini, IPO Mitratel mampu meraih dana sekitar 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,56 triliun, melalui strategic partnership atau penawaran ke publik. Sementara IPO PGE dikabarkan akan bisa menggalang dana sekitar 500 juta dolar atau setara dengan Rp 7,2 triliun.
Baca juga : Kebijakan OJK Signifikan Kurangi Risiko Kredit Dan Stabilkan Sistem Keuangan
“Khusus untuk PGE, sebelum IPO rencananya akan penggabungan aset terlebih dahulu. Kami memastikan kesiapan dari sisi keuangannya,” jelas Pahala di Jakarta, Rabu (14/4).
Penggabungan aset geothermal ini akan menyatukan aset tiga anak usaha BUMN yakni PT Pertamina Geothermal Energy, PT PLN Gas dan Geothermal, dan PT Geo Dipa Energy (Persero), mencakup aset yang ada di pengelolaan wilayah kerja geothermal sendiri, dan pembangkit yang terkait geothermal.
Mantan Bos BTN ini bilang, dengan IPO bisa menciptakan nilai tambah di pasar modal. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan energi geothermal karena memiliki instock capacity yang cukup besar.
Baca juga : Jokowi Ingatkan Gibran Cs Jabatan Adalah Kehormatan Dan Tanggung Jawab
“Target kami tetap, BUMN dan anak usahanya hingga 14 perusahaan ditargetkan IPO hingga 4 tahun ke depan,” ujarnya.
Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah mengatakan, IPO Mitratel akan dilakukan akhir tahun. Saat ini proses persiapannya sedang dilakukan.
Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations Telkom, Ahmad Reza mengatakan, secara detail pihaknya belum bisa menginformasikan rencana tersebut. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan persiapan secara komprehensif.
Baca juga : Yang Bandel, Bakal Nginap Di Jeruji Besi
“Timeline rencana ini diperkirakan sekitar 12-18 bulan mendatang, dan tentunya tergantung juga kepada perkembangan bisnis dan pasar modal,” kata Reza kepada Rakyat Merdeka.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya