Dark/Light Mode

Disiapkan IPO Tahun Ini

Mitratel Dan PGE Bakal Kecipratan Dana Jumbo

Rabu, 21 April 2021 05:28 WIB
Kementerian BUMN menargetkan sepanjang 2021 ada dua anak usaha perusahaan pelat merah yang melakukan Initial Public Offering. (Foto : Antara)
Kementerian BUMN menargetkan sepanjang 2021 ada dua anak usaha perusahaan pelat merah yang melakukan Initial Public Offering. (Foto : Antara)

 Sebelumnya 
Potensi Besar

Menyoal ini, Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto berpendapat, ren­cana IPO tahun 2021 akan banyak dipengaruhi banyak faktor, terutama dampak dari pandemi Covid-19.

Menurut Toto, jika tingkat vaksinasi berjalan lancar dan sukses, maka di semester II tahun ini, kondisi ekonomi mulai bisa bergerak naik. “Situasi tersebut tentu punya dampak positif juga ke pasar modal. Dan menjadi momen tepat untuk anak usaha BUMN ini IPO,” terangnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Kebijakan OJK Signifikan Kurangi Risiko Kredit Dan Stabilkan Sistem Keuangan

Lantas, apakah syarat sukses IPO di 2021? Toto menjawab, calon emiten tersebut harus kuat fundamentalnya dan memiliki prospek ke depan yang bagus. Sehingga investor betul-betul memperhitungkan calon emiten ini sebagai rising star ke depan.

“Kalo profile calon emiten bi­asa-biasa saja, termasuk BUMN, mungkin akan sulit dapat perha­tian investor di musim pandemi ini,” ujarnya.

Soal potensi Mitratel dan PGE, Toto menilai, keduanya sangat berpotensi menyerap banyak dana dari investor saat IPO. Pasalnya ke depan, industri teknologi dan energi terbarukan akan terus berkembang. Indone­sia sebagai negara yang memi­liki Sumber Daya Alam (SDA) yang kuat, diharapkan mampu ikut andil. Peluang pertumbuhan Mitratel sebagai lini bisnis me­nara Telkom sangat terbuka.

Baca juga : Jokowi Ingatkan Gibran Cs Jabatan Adalah Kehormatan Dan Tanggung Jawab

“Indonesia merupakan pasar yang berkembang dan memiliki peluang besar, didorong oleh transisi ke 4G dan 5G serta lon­jakan data,” kata Toto.

Sebelumnya Direktur Penila­ian Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menya­takan, BEI masih mengantongi puluhan perusahaan yang be­rencana melaksanakan IPO. Sampai dengan tanggal 12 April 2021, terdapat 20 calon emiten dalam pipeline IPO BEI.

Namun dari 20 perusahaan da­lam pipeline tersebut, belum ada yang perusahaan BUMN. “Kami masih menunggu perusahaan BUMN maupun entitas anak BUMN untuk masuk bursa,” imbuhnya.

Baca juga : Yang Bandel, Bakal Nginap Di Jeruji Besi

Menurut Nyoman, dari 20 calon emiten tersebut, tiga pe­rusahaan tergolong dalam pe­rusahaan dengan aset skala kecil dan menengah. Merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017, perusahaan skala menengah memiliki aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar. Sementara perusahaan skala kecil memiliki aset di bawah Rp 50 miliar. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.