Dark/Light Mode

Kamus Sejarah Tak Muat Tokoh NU, Kiai Said: Bukan Salah Nadiem!

Kamis, 22 April 2021 21:27 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: Instagram/nadiemmakarim)
Mendikbud Nadiem Makarim (kiri) bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. (Foto: Instagram/nadiemmakarim)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan akan mendukung langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim yang akan menyempurnakan konten dalam Kamus Sejarah Indonesia. PBNU menganggap, keberadaan kamus ini sangat penting untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia memahami perjalanan Bangsa Indonesia dari masa ke masa. 

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengapresiasi komitmen Nadiem yang berjanji akan memperbaiki dan menyempurnakan draf Kamus Sejarah yang telah disusun sejak 2017 tersebut. “Kita kecewa dengan draf Kamus Sejarah itu yang tidak menyebut NU, Hasyim Asy’ari, dan Gus Dur. Tetapi itu bukan kesalahan Menteri, karena terbit 2017 bukan era Pak Nadiem,” kata Kiai Said, setelah menerima kunjungan Nadiem, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (22/4). 

Baca juga : Ibadah Paskah, Kapolri Pastikan Tidak Ada Gangguan Keamanan

Kiai Said pun menyarankan Kemendikbud menyusun ulang naskah kamus tersebut. PBNU siap mendampingi Kemendikbud dalam proses tersebut dengan tim sejarawan yang canggih. “Penulisan sejarah yang tidak benar akan merugikan bangsa, bukan hanya NU. Kalau sejarah tidak ada Hasyim Asy’ari sejarah bangsa juga rugi dong,” ujarnya

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, yang ikut mendampingi menyatakan, pihaknya telah menugaskan salah satu pengurusnya menjadi tim perumus. Selain itu, PBNU menyampaikan Ensiklopedia NU kepada Kemendikbud. Hal ini diharapkan dapat menjadi referensi serta masukan agar sejarah dapat diluruskan sesuai perjalanan Bangsa Indonesia.

Baca juga : Komisi X Sarankan Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Dari Paud Dan SD

Khusus terkait NU, Helmy menjelaskan bahwa kiai, haji, dan ulama NU berperan besar membangun pendidikan Indonesia. “Sejarah pendidikan Indonesia tidak terlepas dari peran besar kyai, haji, ulama NU dalam konteks membangun sekaligus merintis berdirinya Indonesia,” ungkap Helmy.

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid, cicit pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan putri dari Gus Dur juga menegaskan pihak NU dan keluarganya menilai bahwa persoalan ini sudah selesai. “Justru kami akan memberikan asistensi kepada Mas Nadiem dan timnya untuk merevisi kamus sejarah tersebut supaya lebih meningkat,” tegas Yenny. 

Baca juga : Swiss Open, Shesar Ke Babak Kedua Usai Bekuk Wakil Malaysia

Yenny juga sangat mengapresiasi sikap Nadiem yang sangat responsif terhadap isu ini, kendati pembuatan naskah kamus sejarah tersebut bukan terjadi di era kepemimpinannya. “Kita juga bersyukur kejadian ini membawa hikmah karena kamus tersebut dapat diperbaiki sebagai bahan pembelajaran bagi generasi muda ke depan agar lebih mengenal tokoh-tokoh bangsa serta kontribusi mereka terhadap kemerdekaan maupun pengisian kemerdekaan Bangsa Indonesia," kata dia.

Nadiem menyatakan akan membangun tim yang komprehensif dan lebih ketat dalam menyaring konten untuk buku-buku yang dipublikasikan Kemendikbud, khususnya terkait sejarah. “Mohon diingat bahwa komitmen kita terhadap ormas-ormas sangat kuat dan kerja sama antara ormas-ormas seperti NU selanjutnya akan kita perkuat,” pungkas Nadiem. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.