Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Reshuffle Kabinet
Cari Hari Baik, Yes!, Cari Orang Baik, Yes!
Selasa, 27 April 2021 07:05 WIB
Sebelumnya
Bagaimana dengan sikap parpol koalisi lain? Ketua DPP Golkar Dave Laksono memastikan, partainya manut saja dengan keputusan Jokowi soal reshuffle ini. "Kita menunggu putusan Pak Presiden saja," ungkapnya, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sedangkan dari PKB, Ketua DPP Daniel Johan sudah punya prediksi waktu pelaksanaan reshuffle. "Mungkin juga setelah Idul Fitri agar tidak mengganggu aktivitas yang biasanya meningkat menjelang Idul Fitri," ujarnya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca juga : Reshuffle Kabinet, Raffi Ahmad Ikut Elus Menantu Wapres
Sedangkan dari PPP, Wakil Sekretaris Jenderal Ahmad Baidhowi menyebut, reshuffle ini tidak menutup kemungkinan bakal meluas, selain sektor Kementerian Investasi dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, tujuan reshuffle adalah untuk merespons kebutuhan publik.
"Kalau yang lalu sudah reshuffle, bukan berarti selanjutnya tidak boleh reshuffle. Namun kembali ke Presiden selaku pemilik hak prerogatif," sebutnya.
Baca juga : Pak Jokowi Tak Bisa Didikte
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah tak yakin dengan pernyataan parpol-parpol koalisi yang mengaku menyerahkan sepenuhnya urusan reshuffle ke Presiden. Menurutnya, meski punya hak prerogatif, reshuffle bukan keputusan tunggal Presiden. Perlu kepekatan mitra koalisi.
Dedi menduga, saat ini Jokowi tengah memastikan mitra koalisi sepakat dengan pilihannya. "Presiden juga terkesan menimbang kepentingan kelompok pemenangan saat Pilpres. Jika proses akomodasi ini selesai, barulah keputusan reshuffle bisa diambil," prediksinya.
Baca juga : Peringati Hari Bumi, Puan: Melestarikan Alam Adalah Perjuangan Ideologis
Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyebut Jokowi sama sekali belum menyinggung soal rencana reshuffle. "Saya dipanggil Presiden terakhir tanggal 20 April, Selasa lalu. Presiden tidak ada menyinggung reshuffle," aku Fadjroel, Sabtu (24/4) lalu.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, kata Fadjroel, juga belum memberikan kode-kode. Awalnya, Fadjroel menanyakan calon kandidat pengisi dua nomenklatur baru kementerian. "Pak Seskab mengatakan, belum ada nama masuk," ungkapnya. [UMM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya