Dark/Light Mode

Warga Mudik Dari India

Di Australia Sih Dipenjara Di Sini, Bebas Berkeliaran

Minggu, 2 Mei 2021 07:00 WIB
Sejumlah aparat keamanan berkoordinasi di Hotel Holiday Inn Jalan Gajah Mada, Jakarta, Minggu (25/4/2021). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyiapkan Hotel Holiday Inn sebagai tempat karantina terpusat bagi 141 warga negara asing khususnya warna negara India yang negatif Covid-19 untuk dilakukan pemantauan selama 14 hari ke depan. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Sejumlah aparat keamanan berkoordinasi di Hotel Holiday Inn Jalan Gajah Mada, Jakarta, Minggu (25/4/2021). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyiapkan Hotel Holiday Inn sebagai tempat karantina terpusat bagi 141 warga negara asing khususnya warna negara India yang negatif Covid-19 untuk dilakukan pemantauan selama 14 hari ke depan. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

 Sebelumnya 
Misalnya, CM ditemukan polisi sedang makan martabak di Komplek Tanjung Pantun, Sungai Jodoh, Batam, Kepulauan Riau. Begitu juga SR ditangkap di Bandung bersama komunitasnya.

Lalu, KM ditemukan di apartemen suaminya di Jakarta Barat. Dia dibantu suami dan anaknya yang sudah dua tahun tinggal di Indonesia.

Adapun PN dan SD ditemukan polisi di Surabaya. Mereka menginap di Jalan Kertajaya Indah Timur, Darmawangsa Surabaya. Sementara dua lagi, MS dan SR ditemukan di rumah keluarganya.

Baca juga : Nekat Pulang Dari India, WN Australia Bisa Dipenjara Dan Kena Denda Rp 736 Juta

“Apakah nanti setelah dilakukan isolasi selama 14 hari baru boleh dilakukan pemeriksaan atau tidak, karena keseluruhan ini kita masukkan ke Hotel Holiday Inn untuk dilakukan isolasi selama 14 hari,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, berjanji akan menindak tegas WNA asal India apabila melanggar masa karantina 14 hari yang tengah dilakukan di salah satu hotel di Jakarta Barat.

“Semua dilakukan agar tidak ada varian baru yang masih diteliti, semua masih berjalan dan diproses semoga bangsa Indonesia bisa terbebas dari bahaya virus yang masih meresahkan masyarakat dunia ini,” tegas Fadil.

Baca juga : Acara Dihadiri Lebih Dari 50 Ribu Penonton, Selandia Dan Australia Bebas Covid-19

Bagaimana tanggapan epidemiolog? Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman salut dengan sikap tegas Pemerintah Australia. Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia.

“Kita sudah lemah dari awal,” tutur Dicky.

Dicky mengkhawatirkan, kemampuan pemerintah Indonesia untuk melacak kapan, di mana dan bagaimana awal mula 10 orang tersebut terpapar, karena menurutnya sistem pelacakannya lemah.

Baca juga : Semoga Tsunami Covid-19 Di India Tak Terjadi Di Indonesia

“Saking tidak jelasnya, dari mana ini sudah tidak jelas,” ujarnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.