Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kondisi Perbankan Makin Yahud
Bos OJK: Tanda-Tanda Ekonomi Mulai Bangkit
Rabu, 5 Mei 2021 05:51 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Tanda-tanda perbaikan ekonomi sudah muncul. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis kondisi ekonomi sepanjang tahun ini akan lebih bergairah. Tak terkecuali di sektor keuangan.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, secara bulanan (month to month/mtm) pertumbuhan kredit melaju positif.
“Perbaikan ekonomi itu sudah mulai muncul. Pertumbuhan kredit positif 1,44 persen mtm dengan nilai setara Rp 70 triliun. Bahkan angka ini juga tumbuh 0,27 persen year to date (ytd),” jelas Wimboh di Jakarta, Senin malam (3/4).
Baca juga : OJK Jamin Kinerja Bank Masih Sehat
Wimboh mengakui, penyaluran kredit positif ini lebih banyak di-support bank pelat merah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Maklum saja, baik bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun non BUMN terbantu oleh sejumlah program penyaluran kredit yang diinisiasi pemerintah. Sebut saja Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Perbaikan ini, kata Wimboh, diharapkan makin positif di bulan-bulan berikutnya. Diikuti dengan penyaluran kredit perbankan swasta, yang saat ini masih terkontraksi akibat hampir sektor usaha terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga : Demand Barang Melejit Ekonomi Mulai Bangkit
Dia juga menyampaikan, perbankan memiliki kecukupan modal untuk melakukan ekspansi yang terukur pada tahun ini. Adapun likuiditas berada dalam kondisi yang sangat cukup untuk dapat terus didongkrak optimalisasinya.
“Kita juga melihat kualitas kredit sudah sangat baik, bahkan rasio NPL (Non Performing Loan) sudah turun ke posisi 3,17 persen,” sebutnya.
OJK melaporkan kredit perbankan sebesar Rp 5.496,4 triliun pada Maret 2021. Ada pun jumlah tersebut menurun 3,77 persen. Namun secara mtm mengalami kenaikan. Yaitu, kredit pada Februari 2021 sebesar Rp 5.419,14 triliun dan Januari 2021 sebesar Rp 5.397, 2 triliun.
Baca juga : Dito: Ekonomi Bakal Rebound
Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit paling besar, yakni sektor transportasi 9,55 persen, sektor konstruksi tumbuh 5,71 persen serta sektor pertanian 1,93 persen.
“Perbaikan ini akan terus berlanjut jika terus didukung prokes (protokol kesehatan) ketat dan program vaksinasi,” tutur mantan pejabat International Monetary Fund (IMF) ini.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya