Dark/Light Mode

Resmi Nahkodai MES

Erick Diyakini Bisa Kerek Kinerja Ekonomi Syariah

Sabtu, 27 Maret 2021 05:32 WIB
Erick Thohir di acara ISEI, Rabu 17 Maret 2021. (Foto : Istimewa).
Erick Thohir di acara ISEI, Rabu 17 Maret 2021. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penunjukan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) memunculkan harapan baru terhadap pertumbuhan ekonomi syariah. Salah satunya, bisa mengerek market share perbankan syariah.

Pelantikan Erick dan para pengurus MES lainnya dilakukan secara virtual di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (22/3).

Erick menjelaskan, MES bisa menjadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah. Khususnya antara regu­lator seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) dengan lembaga pe­merintah dan lembaga lainnya.

Baca juga : Jakarta ePrix Diyakini Jadi Pemicu Kebangkitan Ekonomi Bangsa

Selain itu, MES bisa bersiner­gi dengan BUMN dalam mendorong perkembangan industri sya­riah atau halal. Seperti makanan, minuman, fashion, obat-obatan dan kosmetik, media, kesehatan, serta pariwisata.

“Kami ingin mendorong ter­bentuknya ekosistem ekonomi syariah yang efektif. Sehingga tidak perlu terjadi lagi yang namanya dikotomi sektor keuangan dan perbankan syariah dengan sektor riil,” kata Erick.

Ia menilai, sektor keuangan syariah memiliki kekuatan besar dalam menghadapi berbagai situasi krisis. Karena itu, menu­rutnya, kehadiran sebuah eko­sistem ekonomi syariah adalah keharusan mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Baca juga : Erick Thohir: MES Siap Jadi Jembatan Ekonomi Syariah

“Kita berkaca dari situasi krisis sebelumnya. Terbukti sek­tor ekonomi syariah memiliki kekuatan besar dalam menghada­pi krisis tersebut,” imbuhnya.

Pengamat Ekonomi Syariah Universitas Indonesia (UI), Yusuf Wibisono menilai, sebagai Menteri BUMN, Erick memiliki modal untuk mengembangkan ekonomi syariah. Hal tersebut bisa diwujudkan lewat PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Namun, sambung Yusuf, Erick perlu mendorong kenaikan modal inti dahulu agar BSI naik jadi bank Bank Umum Kelom­pok Usaha (BUKU) IV yang memiliki modal inti lebih dari Rp 30 triliun.

“Akan lebih progresif (kerek ekonomi syariah) jika Pak Erick mampu mendorong kenaikan market share perbankan sya­riah, yang sejak lama stagnan di kisaran 5-6 persen,” katanya kepada Rakyat Merdeka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.