Dark/Light Mode

Cegah Terorisme, Masyarakat Harus Peka Lingkungan

Jumat, 2 April 2021 22:50 WIB
Petugas polisi saat menangkap terduga teroris di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/21). Diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021/DWI PAMBUDO RM
Petugas polisi saat menangkap terduga teroris di Jalan Raya Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3/21). Diduga berkaitan dengan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28 Maret 2021/DWI PAMBUDO RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat harus peka terhadap lingkungan sekitar masing-masing untuk mencegah terorisme. Sebab, masyarakat lah yang paling mengetahui kondisi di lingkungan. 

"Pencegahan yang utama dilakukan oleh masyarakat. Tidak mungkin hanya menyerahkan kepada aparat keamanan, karena sasarannya adalah masyarakat dan terjadi di lingkungan masyarakat," kata pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta kepada wartawan, Jumat (2/4).

Namun, kata Stanislaus, pencegahan bukan berarti terlibat dalam aksi penindakan. Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan untuk deteksi dini dan ketahanan ideologi. 

Baca juga : Sama-sama Untung, Erick Ajak Masyarakat Move On Dari LPG Ke Listrik

"Ketika ada paparan atau doktrinasi paham radikal, masyarakat tidak terpengaruh. Sekaligus bisa berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk penanganan lebih lanjut," ujarnya.

Sedangkan langkah yang bisa dilakukan saat ini, menurut dia, pemerintah bersama-sama dengan tokoh agama kompak menyatakan bahwa paham radikal yang membenarkan terorisme adalah salah. Radikalisme bukan ajaran agama dan melanggar hukum. 

Setelah sepakat radikalisme dan terorisme adalah musuh bersama, maka masyarakat dibekali dengan kemampuan untuk deteksi dini paham radikalisme dan terorisme. 

Baca juga : Antisipasi Serangan Teror, Polda Metro Jaya Perketat Pengamanan

“Sehingga menjadi peka jika ada anggota keluarga atau masyarakat sekitar yang mempunyai ideologi tersebut," katanya.

Menurut dia, konflik sosial bisa dihindari jika memang pemerintah, tokoh agama dan masyarakat sudah sepakat bahwa ajaran radikalisme terorisme bertentangan dengan agama. 

"Jika ini terus digaungkan, maka masyarakat akan paham dan sadar tidak akan mengikuti dan mendukung kelompok tersebut," imbuhnya.

Baca juga : Menko PMK Pede Masyarakat Bakal Patuhi Larangan Mudik

Stanislaus mengatakan, masyarakat perlu membangun radar sosial.  Ini dilakukan untuk memastikan keluarga dan lingkungannya tidak terpapar paham radikal yang mengarah pada terorisme.

Densus 88 Polri menangkap cukup banyak terduga teroris di beberapa daerah. Terduga teroris diketahui tinggal di kawasan pemukiman. Masyarakat sering tidak mengetahui, ternyata tetangganya diduga terkait aksi terorisme. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.