Dark/Light Mode

Terapkan Prokes, Tradisi Larung Kepala Kerbau Di Jepara Digelar Sederhana

Kamis, 20 Mei 2021 14:07 WIB
Tradisi larung kepala kerbau di Jepara, Jawa Tengah. (Foto: Antara)
Tradisi larung kepala kerbau di Jepara, Jawa Tengah. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lomban (pesta laut) kupatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, yang diwarnai larung kepala kerbau di Perairan Laut Jepara masih tetap digelar namun secara sederhana dan memperhatikan protokol kesehatan karena masih masa pandemi Covid-19. Lomban berlangsung Kamis (20/5) pukul 06.20 WIB.

Meski digelar secara sederhana, tetapi perebutan kapal miniatur yang berisi sesaji berupa kepala kerbau, ingkung (ayam utuh), jajanan pasar, serta kupat dan lepat tetap terjadi karena ada delapan nelayan yang menceburkan diri ke laut setelah kapal yang mereka tumpangi berhasil mendekat.

Bupati Jepara Dian Kristiandi di Jepara, mengungkapkan lomban kupatan saat ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya karena dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan.

Baca juga : Pesan Dokter: Jangan Reuni Bareng Sahabat Dan Kerabat Saat Lebaran

Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi makna dari tradisi ini. Alhamdulillah, mulai dari proses awal keberangkatan sampai ke dermaga lagi selamat dan aman.

Pelarungan ini sebagai ungkapan syukur masyarakat Jepara khususnya warga pesisir atau nelayan setelah setahun melakukan kegiatan pelayaran menangkap ikan dan mendapat limpahan rezeki dari Allah SWT.

Melalui tradisi ini, para nelayan juga berharap selama melaut tahun ini mendapatkan keselamatan.

Baca juga : Dengan Prokes Ketat, KPK Bolehkan Keluarga Jenguk Tahanan

Sebelum pandemi Covid-19, pelarungan kepala kerbau beserta sejumlah sesaji diikuti hampir 10 ribu orang yang biasanya diikuti ratusan kapal.

Namun tidak demikian pada Kamis (20/5) ini, tak lagi terlihat karena pelaksanaan tradisi sedekah laut yang dipusatkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, hanya diikuti puluhan orang untuk menghindari kerumunan.

"Kesehatan yang utama dan harus diutamakan. Tetapi tidak meninggalkan tradisi yang ada," ujar Bupati Dian Kristiandi. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.