Dark/Light Mode

Nestle Bangun Pabrik Di Jawa Tengah

Bahlil Ramal Perputaran Uang Rp 150 M Per Bulan

Jumat, 21 Mei 2021 05:05 WIB
Tangkapan layar Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan pada acara ground breaking pembangunan pabrik PT Nestle Indonesia di KIT Batang. (Foto : Tangkapan Layar Youtube BKPM TV).
Tangkapan layar Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan pada acara ground breaking pembangunan pabrik PT Nestle Indonesia di KIT Batang. (Foto : Tangkapan Layar Youtube BKPM TV).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengapresiasi PT Nestle Indonesia yang membangun pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah (Jateng).

Tak hanya berinvestasi, hadirnya pabrik baru Nestle ini diyakini bisa membantu pereko­nomian masyarakat, khususnya di daerah Jawa Tengah.

“Saya memberikan apresiasi untuk Nestle. Proses investasinya kurang lebih 120 juta dolar AS, tapi bukan itu yang menjadi apresiasi saya. Tapi sistem yang dikelola melibatkan masyarakat setempat dengan para peternak agar hasilnya bisa diambil seba­gai bahan baku,” kata Bahlil saat groundbreaking pabrik Nestle di Batang, Jawa Tengah. Acara ini pun disiarkan secara virtual, kemarin.

Bahlil menjelaskan, Nestle tidak mengambil bahan baku dengan berinvestasi ke pihak lain. Perusahaan itu akan bekerja sama dengan peternak di desa atau kecamatan di sekitar pabrik yang hasilnya menjadi bahan baku untuk diproses.

Baca juga : Periksa Angin Prayitno, KPK Dalami Penerimaan Uang Dalam Pemeriksaan Pajak

Menurut dia, perputaran uang dari proses bisnis yang dilaku­kan Nestle tersebut bisa menca­pai Rp 150 miliar per bulan.

Keadaan tersebut juga bisa menciptakan banyak peluang lapangan pekerjaan. Karena itu, Bahlil meminta kepada Pe­merintah Kabupaten Batang memperhatikan kualitas sumber daya yang ada.

“Bupati, saya minta ini dijaga, masyarakatnya dikasih ternak yang baik, dikasih skill yang baik, agar produk yang dibawa masyarakat mempunyai kualitas mumpuni dan nilai jualnya juga bagus,” pinta Bahlil.

Seperti diketahui, Nestle In­donesia menginvestasikan dana 220 juta dolar AS (setara Rp 3,1 triliun) untuk membangun pabrik baru di Bandaraya, Ka­bupaten Batang.

Baca juga : Pemuda Peduli Kemajuan NKRI: Jangan Memancing Di Air Keruh!

Dana itu sekaligus disiap­kan untuk perluasan kapasitas produksi di tiga pabrik, yakni Karawang, Jawa Barat; Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur; dan Pan­jang, Lampung.

Presiden Direktur Nestle In­donesia Ganesan Ampalavanar mengatakan, investasi tersebut merupakan bukti komitmen jangka panjang perusahaan asal Swiss ini di Indonesia.

“Keputusan menginvestasikan 220 juta dolar AS untuk pabrik baru dan perluasan kapasitas pabrik-pabrik kami yang ada saat ini, menjadi bukti komitmen jangka panjang kami di Indone­sia,” kata Ganesan.

Menurutnya, pabrik baru di Batang akan menggunakan teknologi canggih, guna memasti­kan standar operasional ramah lingkungan yang tinggi.

Baca juga : Wow, Bangun MCK Santri Telan Biaya Hingga Rp 1,2 Triliun

Ganesan juga menegaskan, se­bagaimana pabrik Nestle lainnya di Indonesia, pabrik Bandaraya akan memenuhi persyaratan halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.