Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Jubir Satgas Covid, Prof.Wiku Adisasmito
Vaksin Tak Mengandung Magnet, Koin Nempel Karena Keringat
Sabtu, 29 Mei 2021 12:08 WIB
Sebelumnya
Sebelumnya, ahli fisika dari National High Magnetic Field Laboratory Amerika Serikat Eric Palm menegaskan, tidak mungkin ada microchip magnetis yang terbawa dalam suntikan vaksin Covid.
Menurutnya, ukuran jarum vaksin yang sangat kecil, yakni sepersekian milimeter, hanya akan mampu membawa partikel magnetis dengan kadar yang sangat rendah.
"Bahkan jika Anda menyuntikkan partikel yang sangat magnetis, ukurannya akan sangat kecil. Sehingga, tidak akan ada kekuatan yang cukup untuk benar-benar menahan magnet yang menempel di kulit Anda," kata Palm seperti dilansir BBC.
Baca juga : AstraZeneca Nyatakan Vaksinnya Tak Mengandung Produk Hewani
Palm juga menerangkan, koin dapat dengan mudah menempel di kulit karena ada minyak dan tegangan yang terkait dengan permukaan benda tersebut.
"Koin, bahkan mudah menempel di dahi, seperti yang sering kita lakukan saat kecil," kata dia.
Peneliti vaksin sekaligus profesor perkembangan biologi dan sel di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Dr Thomas Hope menerangkan, vaksin Covid pada dasarnya terdiri dari protein dan lipid, garam, air dan bahan kimia yang menjaga pH.
Baca juga : Vaksin AstraZeneca Aman, Belum Ada Perubahan Izin Darurat Dari BPOM
"Tidak ada bahan apa pun yang dapat berinteraksi dengan magnet," tegasnya seperti dikutip AFP.
Dalam lembar fakta yang disediakan Otoritas Kesehatan di AS dan Kanada, vaksin Covid yang tersedia (Pfizer, Moderna, Johnson & Johnson atau AstraZeneca) tidak ada yang mencantumkan bahan berbasis logam.
Melalui situs resminya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga menegaskan, tidak ada pelacak di dalam vaksin. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya