Dark/Light Mode

Jubir Satgas Covid, Prof.Wiku Adisasmito

Vaksin Tak Mengandung Magnet, Koin Nempel Karena Keringat

Sabtu, 29 Mei 2021 12:08 WIB
Juru Bicara Satgas Covid,Prof. Wiku Adisasmito (Foto:Istimewa)
Juru Bicara Satgas Covid,Prof. Wiku Adisasmito (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito angkat bicara soal video viral, yang menyebut vaksin Covid dapat memicu reaksi magnetis pada bagian lengan yang bekas disuntik. 

Wiku menegaskan, vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet.

Baca juga : AstraZeneca Nyatakan Vaksinnya Tak Mengandung Produk Hewani

"Vaksin tidak mengandung magnet. Koin bisa saja menempel di kulit, karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya. Sehingga, menimbulkan daya magnet," papar Wiku, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (29/5).

Terkait hal tersebut, Wiku meminta seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima, dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah dan berita yang berasal dari media atau kanal yang resmi.

Baca juga : Vaksin AstraZeneca Aman, Belum Ada Perubahan Izin Darurat Dari BPOM

"Informasi yang belum dapat diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoaks," ucapnya. Ia mengatakan, hoaks juga dapat menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid di Indonesia.

Hal serupa juga disampaikan Pakar Epidemiologi dan Global Health Security dari Griffith University Australia, Dicky Budiman.

Baca juga : Nolak Di-tracing, Ada Yang Kunci Pintu & Lari Ke Hutan

"Itu bukan hal yang aneh. Itu bukan karena vaksinnya. Setelah divaksin, biasanya tenaga medis kan menempelkan plester atau band aid, yang kalau dicabut pasti memunculkan bekas rekatan. Apalagi kalau berkeringat, berminyak, atau ada pelembab. Ini juga sering dipakai mainan oleh anak-anak sejak dulu," jelas Dicky sambil mempraktikkan uang koin menempel di wajahnya, melalui video di laman Instagramnya.

"Jadi, kita harus logis ya. Ini bukan karena vaksinnya mengandung magnet. Tolong, jangan menyebarkan berita-berita yang tidak ilmiah, yang tidak jelas kebenarannya," tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.