Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hendardi: Memangnya Jabatan Ini Punya Nenek Lo...

Rabu, 2 Juni 2021 08:52 WIB
Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi (Foto: YouTube)
Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Hendardi (Foto: YouTube)

 Sebelumnya 
Menurutnya, isu tersebut bukan barang baru.

"Isu itu sejak lama ada. Sejak saya menjabat anggota Pansel KPK. Mereka mau bilang Pansel yang nyebut Taliban? Nggak ada. Kami nggak ada bilang begitu. Yang justru mengindikasikan itu ya mereka sendiri. Sehingga, isu ini berkembang di masyarakat," ungkap Hendardi.

Baca juga : Hadiri Festival Musik Anak Jalanan, Ini Pesan Anies

Pengembangan itu dilakukan antara lain dengan cara membawa persoalan ini ke PGI, untuk menegaskan bahwa mereka bukan Taliban dan sebagainya.

"Ini artinya, mereka mau mempolitisasi persoalan ketidaklulusan dengan persoalan agama. Atau ekstrimisme di dalam agama. Tidak ada urusannya," ujar Hendardi.

Baca juga : Percepat Energi Nabati, Mentan Ingin Perkuat DEN

Karena ini adalah Tes Wawasan Kebangsaan. Hendardi menilai, sangat sah kalau pertanyaannya berkorelasi ditanya dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Mengingat itu adalah organisasi terlarang.

"Jadi kalau jawabannya memungkinkan untuk digali, ya akan dikembangkan. Bahkan juga pertanyaan soal LGBT. Ini penting karena menyangkut subyektivitas kalau kita memeriksa orang. Apalagi, kalau dia penyidik. Jangan karena dia LGBT, kemudian kita bisa menyadap atau memperlakukan seenaknya," beber Hendardi.

Baca juga : Penumpang Layanan Angkutan Antar Kota Melonjak

"Sangat keliru kalau persoalan ini dibawa ke publik. Untuk apa sih bikin kampanye semacam ini ke publik. Apa motifnya? Saya juga menduga-duga. Tapi itu pasti ada," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.