Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antisipasi Lonjakan Covid-19 Di Perkantoran

Prokes Harus Diawasi, Jangan Kadang Ketat, Kadang Longgar

Jumat, 4 Juni 2021 05:09 WIB
Ilustrasi. (Foto : SHUTTERSTOCK).
Ilustrasi. (Foto : SHUTTERSTOCK).

 Sebelumnya 
“Sepertinya, usai musim pulang kampung (pulkam) dan libur Lebaran ini jadi banyak yang terpapar,” kata @zippiey.

Menurut Andiw64, penerapan protokol kes­ehatan (prokes) di perkantoran sering terlihat tidak konsisten. Kadang sangat ketat, kadang pula sangat longgar. Masker tidak digunakan dengan benar. “Di pintu masuk toilet tidak ada hand sanitizer dan di dalam ruangan juga jarang didisinfektan,” katanya.

Untuk itu, akun @AminMaruf meminta Satgas Covid-19 perkantoran rutin menggelar razia ke kantor dan perusahan. Bila ditemukan pelang­garan prokes, harus diberi sanksi tegas berupa penutupan gedung selama 7 hari atau denda.

Baca juga : Kapan Nih, Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan Untuk Anak

“Petugas yang sidak juga jangan mau dinego-nego sama building management. Kalau perlu ditutup, ya tutup saja gedungnya. Jangan mau dinego,” tegasnya.

Islah_arby juga meminta hal yang sama. Kata dia, Satgas Covid-19 kudu melakukan penyisir­an di semua kantor di wilayah Jakarta. Soalnya, masih banyak perkantoran yang sama sekali tidak menerapkan Work From Home (WFH) 50 persen dan lockdown 3 hari jika ada karyawan yang kena Covid-19.

“Biang keladi penularan melonjak di perkan­toran karena pegawainya disuruh masuk 100 persen. Jadi penuh sesak dan itu memudahkan penularan,” sambung @m_obe.

Baca juga : Ayo Dong, Daerah Kerja Sama, Jangan Pentingkan Ego Sektoral

Senada juga dilontarkan @Dodot. Kata dia, masih banyak perkantoran yang menerapkan masuk kerja lebih dari 50 persen. Padahal, kondisi tersebut sangat berisiko karena mayoritas gedung perkantoran Jakarta dengan AC Central.

“Hampir tidak ada ventilasi untuk akses udara, justru akan meningkatkan penyebaran pandemi Covid-19,” ujar @Dodot.

Tjues Aryo mengatakan, saat ini tidak sedikit pasien Covid-19 yang bergejala ringan. Mereka seperti baik-baik saja, masih bisa bangun, makan, dan naik motor ke supermarket. “Mudah-mudahan bukan penyebab klaster perkantoran,” katanya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.