Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pancasila harus menjadi ideologi hidup. Hal ini untuk mencegah propaganda ideologi transnasional radikal.
Begitu kata Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo pada diskusi dengan tema Tantangan Ideologi Pancasila yang digelar Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN), Sabtu (5/6).
Hadir juga sebagai pembicara Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli.
Baca juga : Pancasila Dinilai Sakti Hadapi Ideologi Seperatisme Papua
Dalam paparannya, Benny mengatakan, kemajuan teknologi tanpa adanya pemantapan ideologi adalah sebuah ancaman. Karena itu, Pancasila harus dijadikan ideologi hidup.
"Banyak yang memanipulasi nilai agama. Membenarkan kekerasan atas nama agama," tutur Benny.
Benny menambahkan, generasi setelah 98 banyak yang tidak memahami Pancasila. Ini berbahaya dan harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasinya. Apalagi saat ini media sosial digunakan sebagai alat penyebaran dan propaganda.
Baca juga : Nasdem: Pancasila Sempurna Dan Abadi Untuk Indonesia
Menurut dia, para anak-anak bangsa memerlukan role model dari para elit politik. Mereka harus diberikan ketelandanan dan berikan kepercayaan.
"Anak muda memiliki caranya sendiri untuk mempersatukan bangsa dan Pancasila diaplikasi dalam kehidupan sehari-hari," tambahnya.
Polisiti PSI, Guntur Romli mengatakan, saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan transnasional radikal yang sangat gencar dan bahkan tidak bisa dihalangi karena adanya kemajuan teknologi.
Baca juga : Risma: Amalkan Pancasila dengan Jaga Integritas
Ancaman transnasional radikal sudah terbukti baik dalam tindakan kekerasan seperti terorisme atau politik radikal yang ingin merubah Pancasila, UUD 1945.
"Mereka bergerak melalui media sosial karena kalau demo akan ada batasannya. Ponsel pintar juga sangat dekat dengan masyarakat," tambah Romli. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya