Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perang Atau Enggak, Alutsista Tetap Mutlak Dimodernisasi

Senin, 7 Juni 2021 07:26 WIB
Ilustrasi prajurit TNI menaiki sejumlah kendaraan tempur saat parade alutsista pada perayaan HUT TNI. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi prajurit TNI menaiki sejumlah kendaraan tempur saat parade alutsista pada perayaan HUT TNI. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah saat ini tengah berupaya memodernisasi alutsista TNI yang sudah tua dan usang.

Upaya pemerintah ini, sejatinya bukan tanpa alasan yang tidak jelas. Dalam situasi sekarang, TNI tidak memiliki kesiapan tempur yang memadai, di mana jumlah alpalhankam (peralatan pertahanan dan keamanan) dan amunisi terbatas. Sebagian alpalhankam juga bahkan sudah tua dan tidak beroperasi dengan optimal.

Karena itu, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra mengapresiasi rencana strategis percepatan peremajaan alutsista yang kini disusun oleh Kementerian Pertahanan di bawah komando Prabowo Subianto.

Berdasarkan informasi yang Lesperssi terima, pemerintah tengah menyusun strategi pembiayaan investasi alat utama pertahanan. Strategi yang dimaksud adalah pertama, persentase anggaran pertahanan terhadap PDB 0,8% yang konsisten selama 25 tahun ke depan.

Baca juga : Mau Perang Atau Tidak Alutsista Kudu Diperkuat

Kedua, jumlah anggaran pemenuhan alpalhankam prioritas pada 2020-2024 sebesar USD 125 miliar. Ketiga, mengupayakan sumber pendanaan alternatif untuk mengurangi beban pemenuhan alpalhankam terhadap keuangan negara.

“Meskipun angkanya terdengar fantastis, kami beranggapan USD 125 miliar untuk membeli alutsista selama 25 tahun itu kecil, bahkan cenderung konservatif bila dibandingkan dengan potensi PDB Indonesia selama 25 tahun,” katanya.

Rizal mengemukakan, selama ini belanja pertahanan Indonesia juga terus turun dibandingkan pertumbuhan ekonomi dalam enam tahun terakhir. Pada 2013 mencapai 0,9% dari PDB dan kini 0,78% dari PDB.

“Artinya, masih ada ruang bagi negara untuk membeli alutsista baru. Dan itu artinya, Menhan Prabowo Subianto sudah menghitung proporsi rencana investasi alutsista secara efektif,” jelasnya.

Baca juga : Pulang Kampung, Ini Janji Garcia Di Barcelona

Menurunya, apabila rancangan Perpres terkait investasi pertahanan itu, diteken Presiden Jokowi, maka akan ada titik temu yang pas antara pembangunan infrastruktur, kesejahteraan masyarakat, atau menjaga kemampuan pertahanan dan kedaulatan negara.

Rizal berharap ada hasil konkret dari investasi pertahanan yang digencarkan pemerintah. Pertama, diharapkan investasi ini bisa mendorong pemenuhan kebutuhan alpalhankam TNI yang dapat dilaksanakan secara lebih cepat, terarah, sinergis, dan menguntungkan.

Kedua, menyelesaikan be­berapa persoalan di sektor pertahanan yang menonjol. Ketiga, memudahkan pembangunan suatu sistem alpalhankam TNI sehingga akan menjadi solusi bagi masalah interoperabilitas. 

Keempat, berkontribusi terhadap industri pertahanan da­lam negeri. Kelima, menyerap banyak lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian.

Baca juga : Prabowo Dijempolin Dan Didoain

Berdasarkan data yang dihimpun Lesperssi, setidaknya ada beberapa prioritas investasi pertahanan Menhan Prabowo. Mulai dari pemberdayaan industri pertahanan, peningkatan kemampuan intelijen, pening­katan pengamanan di wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar (PPKT).

Selain itu, juga penguatan sistem pertahanan udara nasional (sishanudnas), penguatan satuan komunikasi dan elektronika (satkomlek), peningkatan satuan peluru kendali strategis, pembentukan komponen cadangan, dan penataan komponen pendukung. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.