Dark/Light Mode

Bandung Raya Siaga I Covid, Wisatawan Jabodetabek Tolong Jangan Datang Dulu

Selasa, 15 Juni 2021 19:35 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat konferensi pers di Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa (15/6). (Foto: Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, saat konferensi pers di Makodam III Siliwangi Bandung, Selasa (15/6). (Foto: Humas Jabar)

 Sebelumnya 
Kang Emil meminta masyarakat untuk memahami kondisi Siaga 1 Covid -19, karena pihaknya kini sedang menarik rem darurat untuk mengendalikan situasi.

Hal ini didasari oleh lonjakan kasus baru Covid-19, yang terbukti akibat mudik libur panjang Idul Fitri 1442 H dan kekurangdisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

Angka kedisiplinan masyarakat memakai masker, kini turun di angka 75,8 persen dan menjaga jarak 78,81 persen.

"Kondisi siaga 1 ini mohon dipahami secara jelas. Kami sedang menarik rem darurat, untuk mengendalikan situasi yang memang terbukti oleh mudik libur panjang yang menghasilkan lonjakan kasus," tutur Kang Emil.

Padahal menurutnya, selama penerapan PPKM Mikro, penyebaran Covid-19 di Jabar relatif berhasil dikendalikan.

Baca juga : Waspada! Long Covid Bisa Rusak Jaringan Tubuh Dalam Jangka Panjang

Puncaknya, tanggal 16 Mei 2021 lalu atau dua hari setelah Idul Fitri, BOR rumah sakit di Jabar menyentuh angka terendah yakni 29 persen.

"Tiba-tiba, hanya dalam 2 minggu sampai sebulan, lompatannya ke 75 persen (BOR Jabar). Angka ini juga sama melewati batas kritis 70 persen," katanya.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Pemda Provinsi Jabar sudah merekomendasikan ke pemerintah pusat, agar tidak ada libur panjang. Terdekat adalah libur Idul Adha, yang biasanya masyarakat juga melakukan mudik.

"Pemprov Jabar sudah merekomendasikan ke pusat. Mohon tidak ada libur panjang berikutnya. Antisipasi terdekat adalah libur Idul Adha yang juga selalu ada mudik," ujar Kang Emil.

Vaksinasi Covid

Baca juga : Gandeng Baznas, BSI Resmikan Pengelolaan Zakat

Terkait vaksinasi, Kang Emil meminta 27 kabupaten/ kota di Jabar untuk melakukan vaksinasi massal secara optimal di stadion.

Selain dapat menampung lebih banyak masyarakat, vaksinasi di stadion sepak bola juga menjadi instruksi Presiden Joko Widodo.

Kesuksesan vaksinasi di stadion Patriot Candrabagha Kota Bekasi beberapa hari lalu, bahkan sudah dijadikan percontohan.

"Kami perintahkan semua daerah melaksanakan vaksinasi massal secara optimal di stadion. Ambil contoh terbaik di Kota Bekasi, yang jadi percontohan nasional dan TNI-Polri akan menjadi motor utama vaksinasi massal," ungkapnya.

Kementerian Kesehatan juga sudah merestui bahwa khusus zona merah, Bodebek dan Bandung Raya, vaksinasi diperbolehkan untuk masyarakat umum di atas 18 tahun apa pun profesinya.

Baca juga : Pandemi Covid-19, Pemerintah Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Ruang Digital

"Kami sudah minta ke Menkes, dan sudah diizinkan bahwa khusus di zona merah, Bodebek dan Bandung Raya vaksinasi sudah boleh untuk umum di atas 18 tahun," ujar Kang Emil.

Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan vaksinasi di zona tersebut demi mengejar kekebalan kelompok. "Akan kami maksimalkan untuk divaksin. Tidak lagi dibatasi hanya lansia. Agar cepat mengejar herd immunity," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.