Dark/Light Mode

Peneliti Eijkman Sebut Vaksin Ampuh Lindungi Diri Dari Mutasi Corona

Selasa, 15 Juni 2021 22:53 WIB
Diskusi bertema Vaksinasi Upaya Capai Herd Immunity, Selasa (15/6). (Foto: Youtube)
Diskusi bertema Vaksinasi Upaya Capai Herd Immunity, Selasa (15/6). (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Kepala Lembaga Eijkman Bidang Penelitian Fundamental, Herawati Sudoyo mengatakan vaksin virus Corona (Covid-19) yang tersedia saat ini masih ampuh melindungi diri dari penularan mutasi virus SARS-CoV-2.

Herawati menyebut sebagian besar produsen vaksin Covid-19 mencoba mencapai tingkat efikasi hingga 70 persen. Menurutnya, penelitian menunjukkan tak ada satupun vaksin Covid-19 yang tidak efektif menangkal mutasi virus Corona.

"Kendati begitu, memang ada penurunan efikasi saat vaksin Covid-19 melawan mutasi Covid-19 ini. Namun hal itu tidak mengurangi makna perlindungan yang diberikan vaksin Covid-19 itu sendiri," ujar Herawati, Selasa (15/6).

Baca juga : Pemilik Kartu IMI Dapatkan Perlindungan Kecelakaan dari Asuransi Sinar Mas

Dia pun mendorong para ilmuwan membantu meluruskan informasi keliru terkait vaksinasi Covid-19. Menurutnya, masyarakat harus mendapat pemahaman seputar vaksinasi, termasuk soal efek sampingnya.

"Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) akibat vaksinasi Covid-19, misalnya. Hanya terjadi berapa persen dari sekian juta orang yang sudah divaksinasi. Akan tetapi hal-hal kecil inilah yang masuk pemberitaan dan menjadi besar. Saya pikir di sinilah porsi ilmuwan berbicara dengan data-data," imbuhnya.

Communication Specialist UNICEF, Rizky Ika Safitri juga menyarankan pemerintah menggunakan komunikasi sederhana yang mudah dipahami masyarakat. Langkah ini dinilai akan membantu menyukseskan program vaksinasi.

Baca juga : Kedubes Inggris Join Kemenkes Lindungi Data Pribadi Pasien

Selain itu, pemerintah juga terus berupaya mendatangkan vaksin Covid-19 melalui beragam jalur untuk menyukseskan program vaksinasi.

Juru Bicara Vaksinasi Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan hingga akhir 2021, produsen vaksin seperti Sinovac sudah memberikan komitmen mengirimkan vaksin dalam bentuk bulk sejumlah 260 juta dosis.

Ada juga vaksin yang akan didatangkan dari jalur kerja sama multilateral atau fasilitas COVAX yang kini telah datang sebanyak 8 juta dosis.

Baca juga : Penegakan Hukum Kunci Pemberantasan Pungli di Pelabuhan

"Kemudian kita juga punya sumber lain dari perjanjian bilateral dengan AstraZeneca dengan komitmen sebesar 50 juta, Novavac 50 juta, dan apabila dari COVAX kita bisa mendapatkan komitmen hingga 20 persen dari jumlah penduduk, kita bisa mencukupi kebutuhan dosis vaksin untuk herd immunity," tutur Bambang. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.