Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Upaya Menarik Investor
Menteri ESDM: Perbaiki Iklim Investasi Sektor Hulu Migas
Jumat, 18 Juni 2021 05:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Industri hulu minyak dan gas (migas) masih menjadi motor penggerak ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Karenanya, Pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki kemudahan berusaha dan iklim investasi di sektor hulu migas.
“Kondisi saat ini membuat kita sulit meraih investasi di bisnis tersebut karena tren global dan lokal, seperti revolusi shale oil (minyak serpih), transisi energi hingga harga minyak rendah,” kata Arifin dalam acara Oil And Gas Investment Day yang digelar secara daring di Jakarta, kemarin.
Baca juga : Tata Kelola Arsip Kementerian ESDM Raih Terbaik Ketiga Di Indonesia
Menurut dia, untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor migas, perlu dilakukan percepatan perumusan kebijakan fiskal yang lebih efektif. Hal ini mampu mendorong investor untuk meningkatkan kegiatan produksi dan eksplorasi.
Hal tersebut juga dibutuhkan agar Indonesia mampu memenuhi target 1 juta barel minyak per hari, dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi pada tahun 2030.
Diterangkan Arifin, berdasarkan riset perusahaan konsultan migas seperti Woodmac, IHS atau Rystad, Indonesia menjadi salah satu negara yang menarik untuk investasi karena memiliki daya tarik prospek sumber daya migas. Sayangnya, perlu ada banyak perbaikan pada sistem fiskal dan risiko minyak dan gas.
Baca juga : Kerek Daya Saing Industri, Kemenperin Perkuat Regulasi SNI
Indonesia, kata dia, juga harus bersaing dengan negara-negara penghasil minyak lain di seluruh dunia untuk mendapatkan investasi.
“Kesadaran ini harus kita bentuk. Karena itu kita harus memperbaiki iklim investasi kita,” kata Arifin.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menambahkan, untuk meningkatkan daya tarik investasi, perlu dilakukan percepatan proses perumusan kebijakan yang melibatkan Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan SKK Migas.
Baca juga : Investor Bakal Pikir Ulang Investasi Di RI
“Ini diperlukan untuk mempercepat peluncuran kebijakan fiskal yang lebih efektif yang mampu mendorong investor untuk meningkatkan kegiatan produksi dan eksplorasi di Indonesia,” ungkap Dwi.
Sementara, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) Gary Selbie berharap, acara Oil And Gas Investment Day bisa menjadi momentum investor untuk dapat mendengar lebih banyak tentang kemajuan terkini mengenai investasi hulu migas di Indonesia.
“IPA percaya prospek industri hulu migas Indonesia tetap sangat positif dengan beberapa cekungan dan target eksplorasi baru di banyak wilayah di Indonesia,” tegasnya. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya