Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pelaku usaha waswas dengan melonjaknya angka penularan Covid-19. Penerapan pembatasan ketat yang dilakukan oleh pemerintah, dapat menekan roda bisnis yang sudah mulai berjalan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pengusaha mulai cemas akan kembali diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti sebelumnya.
“Kita sudah takut. Ini berat, arahnya sudah ke PSBB lagi. Tapi kita masih tunggu pemerintah memberi kewenangan. Sudah lampu merah ini,” kata Hariyadi, Jumat (18/6).
Baca juga : Menaker Minta Pengusaha dan Pekerja Perkuat LKS Tripnas
Dia memastikan, jika PSBB kembali diperketat akan banyak usaha yang mengalami kesulitan arus keuangan karena lesunya bisnis.
Menurut Hariyadi, pengusaha sudah melakukan protokol kesehatan ketat. Namun, ini kembali lagi ke masyarakat. “Ini serius, dan harus siap-siap lagi kalau PSBB,” ujarnya.
Bos Sahid Grup ini menjelaskan, dalam kondisi perusahaan yang tertekan akibat adanya pandemi, keuangan belum seimbang terutama dalam kemampuan membayar pinjaman yang membengkak. Apalagi, pendapatan perusahaan saat ini masih minim. “Untuk pemulihan perusahaan, cost akan besar,” akunya.
Baca juga : Kasus Nurdin Abdullah, KPK Panggil Lagi Pengusaha Alkes Imelda Obey
Dia berharap, jika PSBB kembali diperketat diperlukan relaksasi pajak daerah agar pengusaha tidak semakin tertekan.
“Khusus Jakarta, kami berharap diberikan diskon Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Banyak perusahaan tidak mampu bayar PBB karena usahanya tidak normal. Harus dilihat lagi pajak terkait retribusi daerah, karena perusahaan tidak beroperasi penuh,” pinta Hariyadi.
Ketua Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja juga cemas melihat angka penularan Covid-19 yang terus melonjak, dan akan terjadi pembatasan seperti tahun lalu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya