Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Eropa Mulai Akui Sinovac

Yang Sudah Divaksin Lengkap, Jangan Minta Disuntik Lagi Dengan AstraZeneca Ya...

Minggu, 20 Juni 2021 19:32 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Ilustrasi vaksin Sinovac (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, Uni Eropa memang baru menerima 4 jenis vaksin. Yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson&Johnson.

Namun, berdasarkan update 20 Juni 2021, sejumlah negara Eropa kini sudah mengakui vaksin Sinovac. Yakni Austria, Bulgaria, Siprus, Yunani, Islandia, dan Spanyol.

Baca juga : Boleh Aja Vaksinasi Ulang Tapi Tetap Disiplin Prokes

Per 20 Juni 2021 pula, Uni Eropa sudah melonggarkan pembatasan untuk pengunjung dari negara Albania, Australia, Israel, Jepang, Lebanon, Selandia Baru, Macedonia Utara, Rwanda, Serbia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan China. Vaksin Sinovac digunakan di Albania, Singapura, Thailand, dan China.

Dengan alasan tersebut, Pakar Bioteknologi yang juga Associates Professor dari Universiti Putra Malaysia Bimo Ario Tejo, PhD optimis seiring pembukaan kembali Eropa, vaksin Sinovac pasti akan diterima untuk mengakomodasi pengunjung dari Asia.

Baca juga : Anies Ancang-ancang Tarik Lagi Rem Darurat

"Tapi, boleh tidaknya Anda memasuki Eropa, tidak hanya dilihat dari vaksin apa yang Anda dapatkan. Ada 3 hal penting yang menjadi pertimbangan. Yakni penanganan pandemi di negara Anda, serta jumlah kasus dan cakupan vaksinasi di negara Anda," jelas Bimo via laman Instagramnya, Minggu (20/6).

Jadi, kata Bimo, yang sudah mendapatkan vaksinasi Sinovac lengkap, tak perlu meminta vaksin ketiga dengan AstraZeneca. Hanya karena ingin segera ke Eropa.

Baca juga : Wagub Jabar Minta Maaf Karena Lalai Terapkan Prokes

Sebab, kita harus mengutamakan orang-orang yang belum divaksin sama sekali.

"Jika situasi Covid di Indonesia tak ada perbaikan, negara-negara Eropa tetap akan melakukan pembatasan terhadap pengunjung dari Indonesia," tandasnya. [HES

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.