Dark/Light Mode

Selain Lasik, Ada Cara Lain Yang Lebih Efisien Hilangkan Mata Minus Bagi Anak-anak?

Sabtu, 10 April 2021 09:26 WIB
Selain Lasik, Ada Cara Lain Yang Lebih Efisien Hilangkan Mata Minus Bagi Anak-anak?

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 telah banyak mengubah pola hidup dan kesehatan masyarakat, tak terkecuali pada anak-anak. Pemerintah sepakat mengeluarkan kebijakan belajar jarak jauh (PJJ) sebagai bentuk pemutusan rantai Covid- 19 di masyarakat.

Lingkup aktivitas anak-anak pun berkurang, yang tadinya belajar tatap muka dan bisa bermain di luar rumah, sekarang harus beralih penuh pada gadget untuk beraktiviitas selama pandemi ini. Hal ini pasti akan membuat anak banyak menghabiskan waktu di depan layar (screen time).

Ada penelitian yang mengemukakan bahwa, tingkat penggunaan gadget yang dilakukan anak-anak Indonesia selama pandemi Covid-19 meningkat 19,3 persen dengan rata-rata 11,6 jam per harinya.

Peningkatan jumlah screen time bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan mata. Salah satunya adalah Computer Vision Syndrome yang gejalanya berupa mata lelah, mata berair, pusing, dan pandangan kabur.

Baca juga : Jemaah Harus Saling Kenal

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut anak-anak bisa mengalami kenaikan refraksi seperti mata minus dan mata silinder secara progresif.

Menurut studi yang dilakukan di Cina, selama tahun 2020, anak yang berusia 6 - 8 tahun ternyata 3x lipat lebih rentan menderita mata minus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Orangtua mulai mencari solusi dari mata minus yang dialami oleh anak mereka, namun mereka bingung harus kemana. Karena yang mereka tahu selain kacamata solusi dari kelainan refraksi adalah operasi atau lasik.

Sedangkan, Lasik tidak direkomendasikan bagi anak-anak yang berusia di bawah 19 tahun. Padahal, ada metode yang bisa ditempuh untuk menghambat dan menurunkan mata minus si kecil tanpa proses pembedahan, yaitu dengan terapi lensa kontak Orthokeratology (Ortho K).

Baca juga : Yang Meninggal Masih Tinggi Jangan Merasa Sudah Bebas

Terapi ini bertujuan membentuk ulang kornea mata pasien yang tadinya tidak beraturan, menjadi bulat kembali secara alami.

"Terapi Ortho K bisa menjadi solusi bagi mata minus anak-anak yang naik terus dari tahun ke tahun. Prosesnya alami, aman, dan sudah ada FDA Approved. Penggunaan lensa kontak Ortho K (Orthokeratology) sangat simple, hanya dipakai pada saat tidur di malam hari. Lalu bisa dilepas pada pagi hari dan anak-anak mendapatkan penglihatan yang terang tanpa penggunaan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak konvensional,” kata Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO selaku Dokter Optometri sekaligus Ortho K Specialist di VIO Optical Clinic, Kota Harapan Indah Bekasi, Sabtu (10/4).

Meskipun terbilang baru di kalangan masyarakat Indonesia, namun metode ini menurut Andri sudah dilakukan selama lebih dari satu dekade di Amerika. Orthokeratology terbukti aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam menurunkan dan menghambat Laju minus.

“Ada beberapa penelitian di Amerika yang menunjukkan bahwa Ortho K ini punya successful rate yang tinggi dalam memperlambat laju minus. Jadi cocok banget buat orangtua yang ingin anaknya lepas kacamata. Bahkan orang dewasa juga bisa ikut terapi ini, tapi tentu harus melakukan screening awal pemeriksaan terlebih dahulu," Spesialis Mata di VIO Optical Clinic., dr. Weni Puspitasari, Sp.M.

Baca juga : Saran IMM: Daripada Impor Beras, Lebih Baik Pemerintah Ciptakan Petani Milenial

Weni mengatakan banyak orangtua yang menempuh metode terapi lensa kontak Orthokeratology ini sebagai solusi buat gangguan penglihatan mata anak-anak mereka.

"Bahkan sudah banyak anak yang bebas beraktivitas tanpa kacamata atau lensa kontak, dan lulus tes kesehatan mata untuk pendidikan profesi seperti Akmil, Akpol, Pilot, Pramugari, dan lain sebagainya," ujar Weni. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.