Dark/Light Mode

Wawali Bandung: Stok Oksigen Tiris Karena Panic Buying

Senin, 5 Juli 2021 11:55 WIB
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. (Ist)
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. (Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan kurangnya stok oksigen di tengah masyarakat disebabkan karena adanya panic buying (beli karena panik) di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

Menurutnya, skema pasokan oksigen saat ini sudah benar dengan 90 persen suplai untuk kebutuhan medis dan 10 persen untuk masyarakat.

Namun, ia melihat kini timbul kepanikan di masyarakat untuk membeli oksigen.

Baca juga : Blue Bird Buka Layanan Angkut Pasien OTG Covid, Ini Cara Pesannya

"Ya, jadi masyarakat panic buying aja, ada yang tiba-tiba beli tabung (oksigen), padahal dia belum membutuhkan," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Senin (5/7/2021).

Selain itu, sejumlah rumah sakit pun menutup sementara layanan di Instansi Gawat Darurat (IGD) khusus Covid-19 karena stok oksigen yang semakin menipis.

Dia menilai para penyedia tabung oksigen memiliki batas kemampuan produksi. Untuk itu ia mendorong agar para penyedia tersebut meningkatkan kapasitas produksinya agar menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini.

Baca juga : Pak Tito, Jewer Bupati Kaya Gini

"Kekurangan oksigen itu karena banyak ledakan orang bersamaan datang ke IGD. Sementara fasilitas kesehatan segitu-gitu aja, tenaga kesehatan malah mungkin berkurang," kata Yana.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat yang tidak terlalu bergejala agar tidak langsung berangkat menuju rumah sakit agar meminimalisir adanya ledakan pasien di rumah sakit.

"Jadi itu yang mungkin membuat fasilitas kesehatan jadi kelebihan kapasitas," kata Yana.

Baca juga : Sempat Langka, Pasokan Oksigen Di Kudus Masih Aman

Istilah panic buying sendiri adalah sebuah fenomena saat banyak masyarakat yang secara berlebihan membeli suatu produk atau kebutuhan karena dipicu adanya kekhawatiran akan sesuatu yang sedang atau akan terjadi. [DR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.