Dark/Light Mode

Tiga Bendungan Rampung, Ketahanan Pangan Makin Jos

Kamis, 24 Juni 2021 14:27 WIB
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan,  Endra S Atmawidjaja
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan tiga bendungan baru pada Juni 2021. Ketiga bendungan multifungsi ini, adalah Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Bendungan Kuningan di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan,  Endra S Atmawidjaja mengatakan, pembangunan bendungan ini untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN). 
 
“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam setahun,” ujar Endra, yang juga Juru Bicara Kementerian PUPR ini di Jakarta Kamis (24/6).

Mantan Kepala Biro Komunikasi Publik PUPR dua periode ini menambahkan, dengan dibangunnya bendungan serta bending dan kelengkapan jaringan irigasi yang bersumber dari bendungan diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali tanam dalam setahun.

Baca juga : 2022, Empat Bendungan Baru Bakal Dibangun Di 3 Provinsi

Bendungan Way Sekampung memiliki kapasitas tampung 68 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk penyediaan air irigasi seluas 72.707 hektare di Daerah Irigasi (DI).

Selain mendukung kebutuhan pangan di Lampung, bendungan dengan luas genangan sebesar 800 hektare ini juga dapat dimanfaatkan sebagai infrastruktur pengendalian banjir sebesar 185 meter kubik per detik karena terintegrasi dengan Bendungan Batutegi dan Bendungan Margatiga (on-going). 

Bendungan multifungsi ini juga berpotensi sebagai penyedia air baku untuk Kota Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Lampung Selatan sebesar 2.482 liter per detik,  tenaga listrik sebesar 5,4 megawatt, serta menjadi objek wisata di Kabupaten Pringsewu.

Baca juga : Pemkab Semarang Dorong Petani Olah Tanam Porang

Sementara itu, Bendungan Paselloreng memiliki kapasitas tampung 138 juta meter kubik dan luas genangan 169 hektare. Pembangunan bendungan ini dipadukan pembangunannya dengan bendung dan jaringan irigasi Gilireng yang mampu mengairi areal persawahan seluas 8.510 hektare.

Bendungan ini juga berpotensi sebagai sumber air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 200 liter per detik, infrastruktur pengendali banjir wilayah hilir Sungai Gilireng sebesar 1.000 meter kubik per detik, pengembangan sektor perikanan air tawar dan pariwisata serta konservasi sumber daya air pada kawasan green belt.

Selanjutnya, Bendungan Kuningan memiliki kapasitas tampung 25,9 juta meter kubik dengan luas genangan 221,59 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 3.000 hektare di beberapa daerah Jawa Barat bagian Timur dan sebagian untuk Jawa Tengah. 

Baca juga : KPK Dalami Aliran Uang Ke Pejabat Jasindo

Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Kuningan sebesar 0,30 meter kubik/detik, mereduksi debit banjir sebesar 213 meter kubik/detik, dan potensi sebagai sumber tenaga listrik 0,50 megawatt. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.