Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Ivermectin, IDI Tak Mau Berpolemik

Rabu, 7 Juli 2021 22:24 WIB
Ketua IDI Adib Khumaidi. (Foto: Youtube)
Ketua IDI Adib Khumaidi. (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak ingin berpolemik soal penggunaan Ivermectin yang dipercaya bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19.

Banyak pasien Covid-19 yang mengonsumsi obat itu ketika menjalani isolasi mandiri (isoman). Ketua IDI Adib Khumaidi menyatakan, organisasinya tak dalam posisi melarang atau sebaliknya.

"Ini sensitif sekali. Saya tidak mengajak untuk berkontroversi. Tapi kalaupun ada yang mengonsumsi, ya silakan saja. Tapi belum ada dasar pedomannya," ujarnya dalam diskusi virtual yang digelar RM.id bertajuk 'Pengobatan Mandiri Saat Terinfeksi Covid-19', Rabu (7/7).

Dia mengingatkan, segala jenis obat-obatan memiliki standar pengujian di laboratorium sebelum sampai di tangan masyarakat. Selain oleh perusahaan yang bersangkutan, pengujian wajib dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga : Sara Salamo, Ajak Suami Berkeringat

"Kami selalu diajarkan bahwa harus ada bukti ilmiah dalam suatu dasar pengobatan. Jadi pada saat kami menentukan dasar ilmiah, ini standarnya ditetapkan oleh BPOM," terangnya.

Dia membeberkan, Ivermectin di BPOM sudah masuk uji klinik fase 3. Tinggal menunggu hasil. IDI sekali lagi menegaskan tidak ingin masuk ke dalam perdebatan tersebut.

"Memang ada beberapa dasar literatur, meskipun belum kuat. Tentunya kami menunggu hasilnya dari BPOM," imbuh Adib.

Soal bahaya atau tidaknya Ivermectin ini, IDI juga tak mau mengomentari sebelum hasil uji klinis Badan POM keluar.

Baca juga : Corona Meroket Lagi, Rupiah Melorot

"Yang jelas harus dipahami bahwa sampai sekarang pun belum ada obat yang berani mengatakan bahwa ini adalah obat anti Covid-19. Kalau kemudian apakah kemudian efektif saat dikonsumsi saat isolasi mandiri, ya pertanyaannya kalau kita menghitung dasar efektivitas pasti ada dasar sudah dilakukan oleh suatu badan yang teregistrasi BPOM," tutur Adib, diplomatis.

Jika belum layak diedarkan sebagai obat Covid-19 Lalu kenapa Ivermectin masuk dalam daftar harga eceran tertinggi (HET) yang disusun Kementerian Kesehatan (Kemenkes)? "Itu hanya untuk penetapan. Harus ada penetapan. Kalau tidak ada penetapan itu berbahaya, harga bisa melambung tinggi," ungkapnya.

Jadi, ditegaskan Adib, bukan berarti dengan penetapan HET itu Ivermectin bisa digunakan bagi pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri atau isoman.

Dia juga mengingatkan, pasien yang tengah melakukan isoman tetap harus dalam pemantauan. Tetapi, puskesmas saat ini sudah terlalu banyak dibebani pekerjaan. Mulai dari melakukan testing, tracing, dan jadi vaksinator.

Baca juga : Sobat Cyber Imbau Netizen Bijak Bersosmed

Karena itu, masyarakat diminta memanfaatkan telemedicine yang bisa diakses di 11 platform. "Yang penting itu perlu terus dipantau kondisinya, kapan dia harus dibawa segera ke faskes kalau kondisinya berat," tandas Adib.  [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.