Dark/Light Mode

Mantap! 40 Ribu Penumpang Bandara AP II Divaksin, Terbanyak Di Soetta

Minggu, 25 Juli 2021 16:36 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (tengah) meninjau lokasi program Vaksinasi di Bandara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (25/7). (Foto: Ist)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (tengah) meninjau lokasi program Vaksinasi di Bandara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (25/7). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah penumpang pesawat yang divaksinasi Covid-19 di bandara-bandara PT Angkasa Pura II (Persero) tembus 40.000 orang pada periode 3 hingga 22 Juli 2021. Sejak sentra vaksinasi dibuka resmi 3 Juli, jumlah vakinasi terbanyak ada di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) yakni 26.000 orang.

Sentra vaksinasi di bandara-bandara AP II dikelola secara profesional dengan didukung penuh Kementerian Kesehatan, Pemprov, Pemda, maskapai, TNI/Polri, dan berbagai institusi lainnya.

Hari ini, Minggu (25/7), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) meninjau lokasi program Vaksinasi di Bandara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan hasil kolaborasi dari Kementerian Kesehatan, Traveloka dan AP II. "Kolaborasi berbagai pihak seperti ini yang dibutuhkan untuk mendukung program vaksinasi nasional," ujar Menkes.

Program Vaksinasi di Bandara ini digelar pada 12 hingga 25 Juli 2021 untuk dosis pertama vaksinasi dan dibuka gratis bagi masyarakat umum kelompok usia 18 tahun ke atas hingga lansia. Ditargetkan jumlah penerima vaksin dalam program kolaborasi Kemenkes, Traveloka dan AP II ini mencapai 14.000 orang.

Baca juga : Ini Di Malaysia, Bukan Di Sini Ya!

Dalam kesempatan yang sama, Menkes mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi di seluruh bandara AP II termasuk juga Bandara Soetta yang dikelola baik dengan memanfaatkan dukungan teknologi.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, teknologi informasi sangat membantu operasional sentra vaksinasi di Bandara Soetta.

"Sentra vaksinasi Bandara Soekarno-Hatta dibuka untuk melayani jadwal penerbangan yang ada selama 24 jam, dan hingga kini telah melayani vaksinasi terhadap puluhan ribu orang. Operasional sentra vaksinasi ini tidak bisa lagi dilakukan secara manual, tetapi dibutuhkan penerapan teknologi informasi untuk membuat operasional dan layanan berjalan lancar," ungkap Muhammad Awaluddin.

Dia menambahkan, melalui penerapan teknologi informasi, pihaknya membuat dashboard monitoring real time layanan vaksinasi di Soetta untuk melihat langsung jumlah orang yang melakukan registrasi, jumlah orang yang sudah melakukan observasi, dan informasi lainnya.

Baca juga : Bandara AP II Saring Ketat Orang Asing Yang Masuk Indonesia

"Sehingga kami juga dapat menjaga layanan dengan memperhatikan ketersediaan vaksinasi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan," tandasnya.

AP II akan terus membuka sentra vaksinasi untuk mendukung calon penumpang pesawat dapat memenuhi protokol kesehatan yang berlaku saat ini. Sentra vaksinasi AP II juga diharapkan dapat mendukung percepatan program vaksinasi nasional guna mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

Di Bandara Soetta, Menkes juga meninjau penerapan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor 847 Tahun 2021. Seperti diketahui, Bandara Soekarno-Hatta telah menerapkan ketentuan di dalam SE tersebut sehingga calon penumpang pesawat tidak perlu membawa dokumen kesehatan secara fisik (kertas), namun cukup menunjukkan kartu vaksinasi dan surat keterangan tes Covid-19 secara digital yang ada di aplikasi PeduliLindungi.

Validasi di bandara dilakukan oleh personel KKP Kemenkes menggunakan pemindai barcode dan atau microsite aplikasi PeduliLindungi, serta juga oleh petugas maskapai di konter check-in.

Baca juga : Menaker Harap 18 Pejabat Yang Baru Dilantik Tancap Gas

Menkes mengapresiasi AP II yang telah menerapkan ketentuan ini dan meminta agar penerapannya dilakukan konsisten. "Penerapan agar dilakukan konsisten, dan laboratorium yang terintegrasi dengan NAR juga harus konsisten dalam mengunggah hasil tes ke aplikasi PeduliLindungi," ujar Menkes. 

Muhammad Awaluddin menambahkan, AP II sangat mendukung penerapan digitalisasi dokumen kesehatan ini karena membuat validasi dilakukan tanpa kertas fisik.

"Di tengah pandemi, dokumen kesehatan menjadi kewajiban untuk melakukan penerbangan. Melalui ketentuan tersebut, kita bisa menunjukkan dokumen kesehatan secara paperless, dan melalui digital di aplikasi PeduliLindungi Ini dapat mempercepat proses di bandara dan yang paling penting adalah mencegah pemalsuan dokumen," pungkas Muhammad Awaluddin. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.