Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kualitas Garam Malaka NTT Penuhi Spesifikasi Industri

Kamis, 5 Agustus 2021 19:05 WIB
Bupati Malaka Simon Nahak saat webinar Swasembada Garam Nasional Dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/8). (Foto: Ist)
Bupati Malaka Simon Nahak saat webinar Swasembada Garam Nasional Dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/8). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kualitas garam dari Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut sudah memenuhi syarat untuk menjadi garam industri. Iklim Malaka mendukung untuk produksi garam yang kebutuhannya paling banyak itu.

Bupati Malaka Simon Nahak mengatakan, kualitas garam produksi Malaka diakui Kementerian Perindustrian. "Data dari Kementerian ini dapat menjadi acuan," ujarnya dalam webinar Swasembada Garam Nasional Dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (5/8).

Selain Simon, webinar dihadiri pembicara yang mewakili Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Perindustrian, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Para pembicara fokus membahas potensi industrialisasi garam NTT.

Baca juga : Ketum IDI: Vaksinasi Mandiri Oke, Asal Penuhi Syarat Ini

Simon mengatakan, kondisi alam Malaka dan beberapa daerah lain di NTT mendukung untuk produksi garam berkualitas tinggi. Selain itu, pemerintah daerah dan masyarakat siap mendukung upaya tersebut. "Kami siap membantu, silahkan datang," kata dia.

Malaka dan beberapa penghasil garam di NTT tidak hanya membutuhkan investasi di sektor produksi garam saja. Akan butuh investor untuk pengolahan garam lebih lanjut agar kualitas membaik dan benar-benar memenuhi kebutuhan industri tertentu. "Soal itu, kami percayakan kepada investor," kata dia.

Ia meyakini, kehadiran investasi industri garam akan mendatangkan manfaat besar bagi Malaka dan daerah penghasil garam lain di NTT. Selain meningkatkan potensi pajak daerah, investasi memberi peluang peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Malaka, lahan produksi menggunakan skema kerja sama antara warga dengan investor. Dengan demikian, lahan tetap dimiliki warga sementara investor tetap bisa memanfaatnya.

Baca juga : Fasilitasi Perjalanan Di Benua Biru, Uni Eropa Luncurkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Digital

Direktur Industri Kimia Hulu pada Kemenperin Fridy Juwono membenarkan, Malaka dan sejumlah daerah lain di NTT berpeluang menjadi lumbung garam industri nasional. Karena itu, ia berharap pemerintah daerah mendukung upaya industrialisasi garam di NTT. Perizinan diharapkan dipermudah.

Kata dia, kebutuhan garam industri memang terus meningkat. Saat ini, ada beberapa perusahaan sedang mengembangkan usaha dan akan membutuhkan tambahan 1 juta ton garam industri. Di luar itu, sudah ada berbagai badan usaha yang membutuhkan lebih dari 3 juta ton garam industri per tahun. Fridy mengatakan, 85 persen kebutuhan garam nasional diserap oleh sektor industri. Sisanya untuk kebutuhan konsumsi.

Di sektor industri, spesifikasi dan jumlahnya juga beragam. Industri CAP membutuhkan paling banyak dengan tingkat kemurnian paling tinggi. Selanjutnya ada pertambangan dan makanan minuman yang yang juga membutuhkan garam industri.

Baca juga : Atasi Masalah Sampah, Kemenperin Susun Insentif Industri Hijau

"Kebutuhan garam industri menjadi salah satu penyebab Indonesia masih harus terus mengimpor garam," ujarnua.

Menurut Fridy, impor garam tidak hanya dilakukan Indonesia. Amerika Serikat memproduksi garam rata-rata 42 juta ton per tahun. Meski demikian, setiap tahun AS masih mengimpor rata-rata 17 juta ton. Impor garam AS terutama dipakai untuk mencairkan es di berbagai jalan dan fasilitas publik selama musim dingin. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.