Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Nama Harun Masiku Nggak Ada Di Situs Interpol, Ini Penjelasan KPK

Minggu, 8 Agustus 2021 21:15 WIB
Buronan KPK Harun Masiku. (Foto: Ist)
Buronan KPK Harun Masiku. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Harun Masiku sudah dimasukkan dalam red notice interpol. Tapi, nama tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR itu tidak bisa ditemukan dalam daftar red notice interpol di situs resminya.

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan, komisi antirasuah sudah berkoordinasi dengan interpol soal tidak adanya nama Harun Masiku dalam situs mereka. Menurut Ali, di website tersebut ada beberapa buronan internasional yang tercantum. Tapi, itu adalah permintaan dari negara lain.

Baca juga : Gus Jazil: Santri Harus Kuasai Ilmu Agama Dan Pengetahuan

"Jadi, kalau ada permintaan dari negara lain memang dicantumkan dalam interpol NCB Indonesia. Kalau dari permintaan dalam negeri Indonesia sendiri itu tidak dicantumkan," ujar Ali, Minggu (8/8).

Meski tidak dipajang, dia memastikan, data red notice Harun Masiku tetap dapat diakses melalui anggota interpol maupun penegak hukum melalui sistem jaringan interpol. "Jadi bisa diakses oleh seluruh anggota interpol terkait hal itu," imbuhnya.

Baca juga : PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Permintaan Bos Kadin

Ali memastikan, KPK akan terus memburu Harun Masiku. "Jadi, tidak terpublikasinya di dalam website tersebut tentu tidak mengurangi upaya pencarian buronan tersebut karena negara-negara lain masih bisa mengaksesnya," tandas Ali.

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, beberapa negara tetangga sudah merespon red notice Harun Masiku.

Baca juga : Keberatan Aset Disita, Angin Perkarakan KPK

"Saya tidak menyebutkan negara tetangganya, negara mana, tapi sudah respons itu," ujar Firli dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (2/8). [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.