Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kasus Kematian Kemarin Tembus 2.048
PPKM Diperpanjang Terasa Begitu Tepat
Rabu, 11 Agustus 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sehari setelah pemerintah memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Jawa-Bali sampai 16 Agustus, kabar kasus kematian Covid-19 datang lagi dengan angka yang begitu menyedihkan. Kemarin, angkanya kembali melonjak mencapai 2.048 kasus.
Kemarin, kasus harian Corona bertambah 32.081 kasus. Sementara kasus kematiannya kembali mencetak rekor: 2.048 kasus. Jumlah kematian ini tertinggi kedua sejak terakhir kali menembus rekor 2.069 pada 27 Juli lalu. Dengan tambahan tersebut, total kasus kematian mencapai 110.619 kasus.
Tiga provinsi menjadi daerah penyumbang kasus kematian terbanyak. Yaitu Jawa Barat (491 kasus), Jawa Tengah (490 kasus) dan Jawa Timur (329 kasus).
Baca juga : Angka Kematian Kembali Tembus 2.000, Testing Di Bawah 100 Ribu
Secara akumulatif, kasus kematian di Jawa Timur masih menduduki posisi tertinggi: 23.621 kasus. Disusul Jawa Tengah: 23.497 kasus. Selanjutnya, DKI Jakarta berada di urutan ketiga: 12.852 kasus.
Satgas Penanganan Covid-19 ikut menyoroti kasus kematian yang melonjak dalam tiga pekan terakhir. Persentase kasus kematian secara nasional pekan ini, sudah mendekati 3 persen, tepatnya 2,92 persen. Sementara, persentase kematian di dunia saat ini sebesar 2,12 persen.
Ada lima provinsi yang menyumbang angka kematian mingguan dalam jumlah tinggi. Kelima provinsi itu: Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Jawa Tengah.
Baca juga : PPKM Diperpanjang Lagi, Rupiah Makin Loyo
Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah di lima provinsi itu, fokus menurunkan persentase angka kematian selama perpanjangan PPKM. Wiku juga meminta Pemda memantau ketersediaan tempat tidur perawatan, obat-obatan, ventilator, dan alat kesehatan lainnya di setiap RS rujukan.
“Kasus harian kita sebelum ada lonjakan berkisar di angka 5 ribu sampai 7 ribu kasus. Sedangkan saat ini masih berada di angka 20 ribu sampai 40 ribu. Pekerjaan besar kita untuk terus menurunkan angka inilah yang masih terus diupayakan,” kata Wiku, dalam konferensi pers yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.
Sayangnya, meski angka kematian masih tinggi, pemerintah mengeluarkan angka kasus kematian dari indikator penanganan Corona. Alasannya, ditemukan masalah dalam input data akumulasi dari kasus kematian beberapa pekan sebelumnya.
Baca juga : PPKM Diperpanjang Hingga 16 Agustus, 26 Kabupaten/Kota Turun Ke Level 3
Pemerintah sebelumnya menggunakan sejumlah indikator menentukan level PPKM. Untuk level 4, kriterianya; angka kasus konfirmasi positif Corona lebih dari 150 orang per 100 ribu penduduk per minggu.
Kemudian rawat inap di rumah sakit lebih dari 30 orang per 100 ribu penduduk per minggu. Lalu Angka kematian akibat Corona lebih dari lima orang per 100 ribu penduduk di daerah tersebut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya