Dark/Light Mode

Di Singapura, Covid-19 Bakal Jadi Endemi

Indonesia, Masih Jauh

Kamis, 12 Agustus 2021 06:55 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Getty Images/loops7)
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Getty Images/loops7)

RM.id  Rakyat Merdeka - Singapura sudah menyatakan Covid-19 tidak bisa dilenyapkan, tapi bisa dikendalikan. Negeri Singa sudah siap mengubah istilah pandemi menjadi endemi. Bagaimana dengan Indonesia. Apa bisa seperti Singapura?

Mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan, penanganan Covid-19 di Singapura sangat detail. Testing dan tracing sangat masif. Mereka sangat berpijak pada data yang akurat di lapangan.

“Data Covid-19 menjadi poin penting yang harus dilakukan di Indonesia. Apalagi negara kita ini jauh lebih besar,” ujar Tjandra dalam diskusi virtual, kemarin.

Baca juga : Tangani Covid-19, Boeing Sumbang 500 Ribu Dolar AS Melalui CARE Indonesia

Menurutnya, tidak mudah mengubah status pandemi menjadi sebuah endemi.

Sekadar latar, dalam penyebaran suatu penyakit, ada beberapa tingkatan. Dimulai dari endemi, merupakan penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu. Sulit dihapus tapi bisa dikendalikan. Pernyataan terbaru dari WHO menyebut, Covid-19 bisa menjadi penyakit endemi.

Tjandra mengatakan, untuk mengubah status pandemi di Indonesia menjadi endemi, masih sangat jauh. Masih banyak tahapan mendasar yang harus dilalui.

Baca juga : Pengamat: Logo Baru Perindo Konkret Dalam Membangun Indonesia Sejahtera

Negara ini perlu data nasional lebih detil, lantaran memiliki kondisi geografis yang berbeda jauh dari negara tetangga. “Khususnya per kabupaten dan kota untuk menentukan langkah berikutnya,” ucapnya.

Sampai saat ini, Indonesia masih terlihat berat menghadapi Covid-19. “Saya paling fokus melihat data setiap sore tentang temuan kasus orang yang meninggal. Itu menyedihkan,” ujar Tjandra.

Kasus kematian akibat Covid-19 di Tanah Air per harinya di atas 1.000 kasus. Dibandingkan bulan-bulan lalu, kenaikannya sudah mencapai tiga kali lipat. “Ini menunjukkan, kasus berat masih terjadi,” imbuhnya.

Baca juga : BNI Siap Antarkan UMKM Indonesia Ke Pasar Global

Jika ingin mengubah menjadi endemi, maka angka kematian harus bisa ditekan secara signifikan.

Tjandra juga membandingkan masalah vaksinasi di Singapura yang sudah mencapai 70 persen. Sedangkan di Indonesia, vaksin dua dosis belum mencapai 20 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.