Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Penanganan Covid-19 Di Sulawesi

Menko Airlangga Minta Fokus Tingkatkan 3T, Vaksinasi, Dan Isoter

Sabtu, 14 Agustus 2021 23:45 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Sulawesi belum terlihat efektif dalam menurunkan mobilitas masyarakat.

Rata-rata mobilitas di luar area pemukiman pada periode PPKM tanggal 3-9 Agustus justru mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Dia pun meminta PPKM di wilayah tersebut diperketat agar tidak terjadi tren penambahan kasus harian.

Seluruh Kepala Daerah di Pulau Celebes itu juga diminta Airlangga melakukan berbagai upaya untuk menurunkan mobilitas secara konsisten.

Selain itu, mereka juga diminta meningkatkan dan tracing hingga mencapai target yang ditentukan di Instruksi Menteri Dalam Negeri (InMendagri), yakni minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi.

"Agar dapat diketahui secara pasti siapa saja yang suspek dan kontak erat sehingga langkah selanjutnya dapat diambil untuk menekan laju penyebaran virus," ujar Airlangga saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Kepala Daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Sulawesi secara virtual, Jumat (14/8) malam.

Baca juga : Lupakan Body Shaming, Menpora Minta Nurul Akmal Fokus Latihan

Rakor itu juga dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan para pimpinan di pusat.

Airlangga memaparkan, secara umum, tambahan kasus aktif yang terkonfirmasi mingguan di Pulau Sulawesi mulai menurun. Penurunan terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara (-146 kasus), Sulawesi Selatan (-692 kasus), dan Gorontalo (0 kasus).

Sedangkan tiga provinsi lainnya, yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah mengalami penambahan kasus. Provinsi Sulbar dan Sulut mengalami penambahan masing-masing 6 dan 11 kasus. Sementara Provinsi Sulteng menjadi perhatian karena penambahan kasusnya mencapai 1.826 kasus. 

Selanjutnya, soal tingkat keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR), Gorontalo dan Sulteng menjadi yang tertinggi dengan 71 persen. Kemudian Sulsel dan Sulut memiliki BOR masing-masing 55 persen dan 59 persen.

Sedangkan Sulbar dan Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki tingkat BOR yang rendah, yakni masing-masing 36 persen dan 43 persen.

Baca juga : Kodim Jaktim Gandeng Jakarta Garden City Gelar Vaksinasi Untuk 1.000 Warga

"Untuk menekan BOR, konversi tempat tidur di rumah sakit menjadi tempat tidur Covid-19 sebesar 40 persen harus terus dilakukan, sesuai pengaturan yang ditetapkan Menteri Kesehatan," tegas Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.

Sementara soal capaian vaksinasi, hingga 13 Agustus 2021, Sulut menjadi yang tertinggi dengan angka 35,93 persen dari target sudah divaksinasi. Menyusul Sulsel (21,25 persen), Gorontalo (20,56 persen), Sultra (16,91 persen), Sulbar (15,93 persen), dan Sulteng (14,43 persen).

Menko Airlangga meminta beberapa daerah yang belum memiliki tempat isolasi segera menyiapkan fasilitas isolasi terpusat (isoter). Dia juga meminta masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah agar mau pindah ke isoter dengan layanan kesehatan yang lebih memadai.

"Sangat penting untuk mengajak masyarakat memanfaatkan isolasi terpusat guna mengurangi risiko isolasi mandiri di rumah," tutur Airlangga.

Kepala Daerah juga diminta untuk memastikan seluruh rumah sakit mengisi laporan harian oksigen melalui SIRS Online. Kemudian, mengkoordinasikan kebutuhan oksigen dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga : Hadapi Lonjakan Covid Di Luar Jawa, MPR Minta Pusat Dan Daerah Kompak

"Ketersediaan oksigen terus kita pantau dari pusat dan langsung ditindaklanjuti untuk wilayah yang membutuhkan," beber Ketua Umum Partai Golkar ini.

Pada kesempatan tersebut, beberapa Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menyampaikan beberapa permasalahan utama di lapangan. Antara lain, kebutuhan oksigen medis, suplai vaksin untuk percepatan vaksinasi, test-kit serta PCR untuk mendorong peningkatan testing, serta fasilitas isoter menggunakan kapal PELNI di Makassar dan Bitung.

"Penting mempercepat suplai vaksin, sehingga rencana ketersedian vaksin sebanyak 2,48 juta dosis di Agustus ini dapat terpenuhi," tutup Menko Airlangga. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.