Dark/Light Mode

Survei Nasional SMRC: Publik Nilai Kinerja Kejaksaan Semakin Buruk

Kamis, 19 Agustus 2021 12:58 WIB
Gedung Kejagung. (Foto: Ist)
Gedung Kejagung. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja Kejaksaan RI kembali disorot publik. Hal ini tergambar dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk penilaian' Sikap Publik terhadap Kinerja Kejaksaan'.

Survei dengan menggunakan telepon ini dilakukan pada 31 Juli sampai 2 Agustus 2021 dengan 1.000 responden yang dipilih secara acak.

Hasil survei ini mendapati beberapa temuan menarik, antara lain, tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga penegak hukum tidak terlalu tinggi, meskipun masih di atas 50 persen.

Baca juga : Survei IPO, Masyarakat Paling Puas Dengan Kinerja Kemensos

Dalam siaran pers, Kamis (19/8), Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebut, hanya 61 persen warga yang sangat atau cukup percaya pada pengadilan. Masih ada 35 persen yang kurang atau tidak percaya. Selebihnya, 4 persen warga tidak dapat memberi penilaian.

Untuk kejaksaan, warga yang mengaku sangat atau cukup percaya hanya 59 persen. Masih cukup banyak warga yang kurang atau tidak percaya pada lembaga ini, yakni sebesar 36 persen.

Menurut Deni, meskipun masih di atas 50 persen, tingkat kepercayaan warga terhadap lembaga-lembaga penegak hukum tidak terlalu tinggi.

Baca juga : Survei Polmatrix: Dampak PPKM, Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Tinggi

Hal ini sejalan dengan temuan lain, yaitu bahwa warga pada umumnya kurang positif dalam menilai kondisi penegakan hukum di negara kita sekarang ini.

Deni mengemukakan, yang menilai kondisi penegakan hukum sekarang buruk/sangat buruk 41.2 persen. Jumlah itu lebih banyak dibanding yang menilai baik/sangat baik dengan angka 25.6 persen. Sementara yang menilai sedang 30.1 persen, dan yang tidak menjawab sekitar 3.2 persen.

Sementara untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), warga yang percaya pada lembaga ini hanya 60 persen. Ada 36 persen warga mengaku kurang atau tidak percaya pada KPK, dan ada 4 persen yang tidak dapat memberi penilaian.

Baca juga : Anies Unggul Di 4 Wilayah, Dari Sumatera Hingga Maluku Dan Papua

Demikian pula dengan lembaga kepolisian. Ada 58 persen warga yang percaya dan 38 persen yang tidak percaya. Survei ini juga menemukan adanya sentimen negatif warga pada kondisi korupsi.

"Mayoritas warga, 53 persen, menilai korupsi di negara kita sekarang semakin banyak dibanding tahun lalu. Hanya 8 persen yang menilai semakin sedikit, dan 31 persen yang menilai sama saja. Yang tidak menjawab 8 persen,” kata Deni.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.