Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Waspadai Long Covid-19

Perang Lawan Corona Belum Usai

Senin, 23 Agustus 2021 05:10 WIB
ilustrasi covid-19. (Foto : pexels.com).
ilustrasi covid-19. (Foto : pexels.com).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan dalam beberapa hari belakangan. Namun belum konsisten. Masih naik turun.

Anggota Sub Bidang Tracing, Bidang Penanganan Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19, Retno Astri Werdhani mengatakan, naik turunnya kasus Corona akan terus terjadi sepanjang positivity rate masih di atas 10 persen. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan, positivity rate ditekan kurang dari 5 persen.

“Situasi beberapa hari terakhir sebenarnya trennya menurun, tapi belum konsisten. Sebenarnya kami ingin kasus terus turun, tapi kadang masih naik, kadang turun,” katanya.

Baca juga : Anis Matta: Pandemi Covid-19 `Membajak` Mimpi Anak Muda

Retno meminta masyarakat melihat data tidak hanya dari kasus Covid-19 yang menurun. Kata dia, data juga harus dilihat apakah positivity rate-nya sudah mencapai target atau belum. Pihaknya juga menggarisbawahi provinsi yang berbeda-beda dalam laporan kasus baru.

Saat ini, kata Retno, provinsi berlomba-lomba tidak masuk 10 besar dalam laporan kasus baru. Sayangnya, DKI Jakarta yang awalnya keluar dari 10 provinsi teratas juga masuk lagi ke 10 besar. Juga Sulawesi Selatan.

Per 20 Agustus 2021, pihaknya mencatat provinsi dengan kasus terbanyak adalah Jawa Barat sebanyak 2.742, Jawa Timur 2.508, Sumatera Utara 1.481, Jawa Tengah 1.432, Bali 1.039, Jakarta 969, Kalimantan Timur 921. Kemudian Yogyakarta 820, Riau 764, Sulawesi Selatan 685, dan Kalimantan Selatan 644.

Baca juga : Syarief Hasan Dorong Pemerintah Kurangi Utang Dan Jaga Keberlanjutan Fiskal

Tak hanya kasus positif, dia mengakui, pasien Covid-19 yang meninggal dunia masih di atas 1.000 per hari. Padahal, kata dia, 2020 lalu, kematian harian sangat jauh di bawah 1.000. “Bahkan bisa hanya 100 hingga 200 per hari,” ujarnya.

Kata Retno, persoalan nyawa memang menjadi perhatian serius. Dia mengakui pengendalian pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah belum konsisten. “Kami butuh bantuan tokoh masyarakat, dan warga karena sebagai garda terdepan,” ucapnya.

“Selama ini Pemerintah berupaya melakukan upaya penanganan Covid-19 secepat mungkin. Kita melakukan upaya sehulu (awal) mungkin, supaya virus tidak masuk tubuh, yaitu dengan melakukan protokol kesehatan (prokes),” katanya.

Baca juga : IDI: Kematian Covid-19 Masih Tinggi, Testing Dan Tracing Belum Standar

Retno mengatakan, prokes harus dilaksanakan secara kompak dan konsisten. Tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan pusat, daerah, dan media bisa ikut memberikan contoh untuk mempromosikan melakukan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak).

Netizen berharap, kasus Covid-19 turun konsisten dan angka kematian perlahan melandai. Meskipun begitu, prokes tetap diingatkan untuk terus dijalankan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.