Dark/Light Mode

Epidemiolog dr Iwan Ariawan:

Ganjil-Genap Belum Waktunya Dihidupkan

Kamis, 12 Agustus 2021 07:20 WIB
Epidemiologi Universtas Indonesia, Irwan Ariawan dalam Fokus Group Discussion (FGD) bersama Rakyat Merdeka, Rabu (11/8/2021). (Foto: Dok. RM.id)
Epidemiologi Universtas Indonesia, Irwan Ariawan dalam Fokus Group Discussion (FGD) bersama Rakyat Merdeka, Rabu (11/8/2021). (Foto: Dok. RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menurunnya kasus penularan Covid-10 di beberapa wilayah Indonesia seperti DKI Jakarta, diikuti dengan sejumlah pelonggaran. Meskipun masih menerapkan PPKM Level 4, berbagai fasilitas mulai dibuka. Dari mulai uji coba membuka mall, hingga mengganti pembatasan wilayah dengan kebijakan ganjil-genap kendaraan bermotor. Apa tanggapan epidemiolog melihat fenomena ini? Sudah tepatkah?

Dalam Focus Group Discussion (FGD) Rakyat Merdeka, kemarin, epidemiologi dari Universtas Indonesia, Irwan Ariawan menjelaskannya secara gamblang. Acara yang dipandu Direktur Rakyat Merdeka, Kiki Iswara itu, mengangkat tema “Stop Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Strateginya”.

Dalam paparannya, Irwan mengakui, secara hitungan statistika, kasus Covid-19 terus menurun. Di beberapa wilayah seperti Jakarta, bahkan penurunan kasus harian cukup tinggi dibandingkan bulan lalu.

Baca juga : Epidemiolog Sarankan Masyarakat Hentikan Sementara Aktivitas

Lantas apakah Covid-19 sudah terkendali? Irwan bilang tidak. Indikatornya, positivity rate secara nasional masih tinggi, di atas standar yang ditetapkan WHO. Untuk itu, keputusan pemerintah untuk melanjutkan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, sudah tepat.

Penanganan Covid-19 dikatakan terkendali, kata dia, bila kasus aktif harian terus turun. Sementara tracing dan tracing yang dilakukan pemerintah tetap tinggi.

“Sekarang ini, positivity rate masih tinggi dan tes lacak belum terlalu tinggi. Kecuali kalau tes lacaknya tinggi, tapi kasus penularan rendah. Itu bisa dikatakan terkendali,” jelas Irwan.

Baca juga : Kota Bogor Kembali Terapkan Ganjil Genap Akhir Pekan Ini

Di Jakarta, Irwan mengakui, kasus aktif harian terus mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan penurunan kasus aktif di Jakarta, lebih cepat dibanding provinsi lain di Pulau Jawa dan Bali. Capaian vaksinasi di Ibu Kota juga cukup memuaskan.

“Pertanyaannya, kenapa Jakarta bisa lebih cepat? Karena ini mobilitas yang ada di Jakarta saat ini, jauh lebih menurun dibanding sebelum ada pandemi,” ujarnya.

Turunnya mobilitas itu, merupakan penerapan PPKM Level 4 yang salah satu aturan turunannya yakni melakukan penyekatan di beberapa titik perbatasan. Pekerja non esensial atau kritikal dipaksa bekerja dari rumah.

Baca juga : Epidemiolog: Pancasila Modal Besar Hadapi Pandemi

“Tujuan PPKM memang itu. Membatasi sebesar-besarnya mobilitas masyarakat,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.