Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pelni Sediakan Fasilitas Isolasi Covid-19 Terapung Di Medan
Selasa, 24 Agustus 2021 08:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni kembali mengubah kapal lautnya menjadi fasilitas isolasi mandiri terapung (isoter), bagi pasien Covid-19 bergejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG) di Medan, Sumatera Utara.
Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir mengatakan, penanganan pandemi ini membutuhkan kolaborasi solid, baik dari Pemerintah maupun perusahaan BUMN. Terlebih, Presiden Joko Widodo juga meminta agar pelayanan kepada masyarakat harus maksimal. Terutama dalam penyediaan fasilitas isolasi.
“BUMN terus berinovasi, seperti menjadikan KM (Kapal Motor) Bukit Raya yang bersandar di Pelabuhan Belawan kelolaan Pelindo I (PT Pelabuhan Indonesia) sebagai sarana isoter,” ujar Erick melalui siaran pers, Minggu (22/8).
Menurut Erick, penyediaan isoter ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya juga telah dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan, dengan menggunakan KM Umsini.
Baca juga : Penyintas Covid-19 Kudu Divaksin Juga Ya...
“Ini langkah inovasi dan bukti kehadiran Pemerintah yang bisa dilakukan di daerah lain yang butuh ruang isolasi dalam jumlah besar,” tuturnya.
Ia berharap, pasien bergejala ringan dan OTG di Medan dapat menggunakan isoter ini karena sudah dilengkapi dengan fasiltas dari Pemerintah. Yakni, berupa pendampingan, layanan nakes (tenaga kesehatan) dan obat-obatan.
“Para warga yang ada di Medan yang butuh ruang isolasi dengan fasilitas lengkap, kami sarankan jangan ragu bergabung dalam isoter,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo I Prasetyo memberi dukungan dalam upaya percepatan pemulihan Covid-19 di Kota Medan. Pihaknya menyediakan fasilitas dermaga dan lainnya di Pelabuhan Belawan untuk sandar bagi KM Bukit Raya, milik PT Pelni.
Baca juga : Polri Selidiki Simpatisan Taliban Di Indonesia
Perseroan juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, terkait penyediaan fasilitas sarana tempat tidur berjumlah 450 unit untuk pasien dan 13 unit untuk nakes di atas KM Bukit Raya.
Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Medan akan memfungsikan fasilitas isoter ini untuk waktu lama guna memenuhi kebutuhan masyarakat Medan. Khususnya Medan Utara.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing mengungkapkan, KM Bukit Raya adalah kapal ketiga yang dioperasikan sebagai isoter. Selain di Makassar, juga telah dioperasikan KM Tatamailau di Kota Bitung, Jumat (20/8).
Dalam waktu dekat, akan ada KM lain yang disiapkan menjadi kapal isoter. Ia memastikan, fasilitas di atas kapal selalu siap dan layak digunakan. Untuk KM Bukit Raya, kapasitasnya disesuaikan menjadi 450 bed bagi pasien dengan mempertimbangkan protokol kesehatan yang memberi jarak antar bed.
Baca juga : Angka Kematian Tinggi Karena Edukasi Covid-19 Kurang Maksimal
Ketentuan yang sama juga diberlakukan di kapal lainnya, antara lain 873 bed di KM Tidar, 448 bed di KM Tatamailau, 449 bed di KM Sirimau dan 419 bed di KM Lawit.
“Di setiap kapal isoter Pelni juga disiapkan sekitar 10 bed untuk perawat yang didatangkan pemerintah daerah atau kota masing-masing,” katanya.
Sebagai lokasi isolasi apung terpusat, kapal Pelni dilengkapi fasilitas umum berupa kamera pengawas di 32 titik, TV publik, area jogging di deck 6, top deck untuk area olahraga dan berjemur, mushola, serta poliklinik. [IMA]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya