Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kemenangan kelompok Taliban di Afghanistan baru-baru ini mengejutkan. Mengingat tak sesiapa yang menduga sama sekali.
Sehingga lahir analisa beragam menanggapi sukses Taliban tersebut. Mulai dari opini lahirnya negara teroris. Meski ada juga yang menilai ini peristiwa menarik. Bagus untuk keseimbangan politik Asia Selatan. Afghanistan sebagai negara moderat baru dalam hubungan internasional.
Baca juga : Kasus Varian Delta Tinggi, Kemenkes Minta 6 Provinsi Tingkatkan Testing Dan Tracing
Opini memberi label teroris terhadap Afghanistan menyamakannya dengan ISIS yang dulu juga hampir saja menguasai Irak membawa kerisauan. Namun kemudian selesai dan Irak tetap jadi negara moderat hingga kini. Artinya, label teroris adalah alasan yang dicari-cari, yang bisa jadi tidak relevan.
Analisa lain adalah dimunculkan pokok pikiran tentang kearifan global untuk melihat situasi Afghanistan tersebut. Tidakkah ada sisi lain sebagai argumen menjelaskan Afghanistan yang baru. Menghapus fenomena di masa lalu. Afghanistan disebut teroris karena melawan Uni Sovyet. Kemudian datang Amerika, yang dilawan juga oleh rakyat Afghanistan, yang disebut teroris juga.
Baca juga : Taliban: Stop Evakuasi Warga Afghanistan, Kami Butuh Mereka
Pada logika intinya, Afghanistan bukan teroris. Melainkan sebuah negara yang sedang menegakkan kedaulatannya melawan musuh negaranya. Dulu ketika melawan Uni Sovyet, rakyat Afghanistan juga disebut teroris. Melawan Amerika, juga disebut teroris. Kesannya, jika melawan negara yang mengintervensi sebuah negara lain, maka akan diberi nama teroris. Itu tentu kekeliruan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya