Dark/Light Mode

Kearifan Global Dan Kemenangan Taliban Di Afghanistan

Kamis, 26 Agustus 2021 07:30 WIB
Dr Masud HMN, Anggota Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta
Dr Masud HMN, Anggota Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta

 Sebelumnya 
Dalam hal ini, menarik apa yang dikatakan mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, bahwa Afghnistan akan menjadi negara damai. “Hal itu mereka inginkan sejak lama” kata JK, dalam sebuah acara webinar di Jakarta, 16 Agustus 2021 lalu.

Dari pandangan JK, sejarah panjang negara itu menemukan fenomena anti tesis bahwa akhirnya Taliban memenangkan konflik tersebut. Bercermin pada perang lama Amerika vs Vietnam tahun 60-an, bagaimanapun 20 tahun perang di Afghanistan tidak berguna, kecuali hanya membawa pertumpahan darah belaka. Amerika pun sudah lelah dengan perang Afghanistan dan ingin keluar. ”Tentara Amerika sudah lelah,“ ungkap JK.

Baca juga : Kasus Varian Delta Tinggi, Kemenkes Minta 6 Provinsi Tingkatkan Testing Dan Tracing

Sebelumnya, Presiden Amerika telah memutuskan, 18 Agustus 2021 sebagai batas akhir keluar dari Afghanistan dan menarik 100.000 personil tentaranya pulang. Mengingat perang yang tidak menentu dan hanya menghabiskan dana perang dari sumber keuangan asal pajak rakyat Amerika.

Seperti dilansir dari CNBC 17 Agustus 2021, negeri Paman Sam itu telah menghabiskan 2,26 triliun dollar AS untuk perang Afghanistan dari 2001 sampai 2021. Di samping tentara yang tewas 2.300 orang ditambah 20.000 lebih yang cedera.

Baca juga : Taliban: Stop Evakuasi Warga Afghanistan, Kami Butuh Mereka

Dalam perspektif Indonesia, masa besar telah lahir bagi Afghanistan menunggu tangan-tangan putra terbaik negeri itu memanfaatkannya. Satu hal, adalah pentingnya kearifan global dijadikan dasar melihat masalah yang ada. Tidak sekadar isu Taliban teroris, fundamentalis dan semacamanya. Isu klasik itu sebaiknya kita tinggalkan.

[Dr Masud HMN, Anggota Hubungan Luar Negeri PP Muhammadiyah dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. Email: [email protected]]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.