Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

HNW Puji Kemenlu Berhasil Evakuasi WNI Dari Afghanistan

Sabtu, 21 Agustus 2021 17:52 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang sukses mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) terdata di Afghanistan.

Termasuk WNI dengan pasangannya yang warga Afghanistan, tanpa ada kendala sebagaimana tragedi yang terjadi saat pesawat Amerika Serikat akan mengevakuasi warganya dari negeri itu.

HNW berharap, WNI dan mereka yang berhasil dievakuasi dari Afghanistan yang tiba di bandara Soekarno Hatta Sabtu (21/8) dini hari waktu Jakarta, mendapatkan hak-hak mereka.

"Sementara Pejabat KBRI yang masih bertugas di Kabul agar terus dijamin keselamatannya dan kelancaran kerjanya sebagaimana janji Taliban," kata HNW yang juga Anggota DPR Dapil Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, selatan dan Luar Negeri ini dalam keterangannya, Sabtu (21/8).

Baca juga : Ibu Retno Gercep

Selain itu, lanjutnya, semestinya evakuasi ini juga bukan berarti Indonesia melarikan diri dari tanggung jawab dalam keterlibatan untuk menghadirkan perdamaian dunia. Tetapi juga sebagai perwujudan dari amanat konstitusi. Yaitu melindungi seluruh Bangsa Indonesia apalagi yang berada di daerah konflik, sebagaimana diatur juga dalam Pasal 21 UU Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri.

Keberhasilan pemerintah mengevakuasi WNI, sebagaimana disuarakan Pimpinan MPR dan Anggota DPR Komisi I yang membidangi urusan luar negeri, berlangsung lebih cepat dan tanpa hambatan dibanding proses evakuasi terhadap WNI di Wuhan saat awal masa pandemi covid-19. "Ini tentu, berkat hubungan baik Indonesia dengan para pihak di Afghanistan," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut HNW, dengan mempertimbangkan hubungan baik antara Indonesia dengan Afghanistan dan  Taliban, sewajarnya Menlu terus bersikap konstruktitf. Mendorong masyarakat dunia membantu menyelesaikan masalah di Afghanistan.

Pada saat yang sama, pemerintah  melakukan pendekatan yang oleh Menlu disebut sebagai Afghan-Led dan Afghan-Owned. Yaitu dengan mengedepankan maslahat dan kepentingan Afghanistan dalam mewujudkan perdamaian dan solusi dengan melibatkan seluruh pihak di internal Afghanistan.

Baca juga : Pemerintah Evakuasi 26 WNI, 5 WN Filipina Dan 2 WN Afghanistan Dengan Pesawat TNI AU

Sikap Menlu yang bijak ini, lanjut HNW, penting disuarakan lebih serius dan lebih aktif melalui forum-forum internasional. Seperti di PBB maupun OKI. Dan karena de facto sekarang Taliban yang menguasai Afghanistan tetapi masih ada perlawanan dari Panshir dipimpin oleh Ahmad Mashood dan wapres Amrullah Sholih, maka penting juga bagi Kemenlu melakukan peran lobinya agar bisa menghindari perang terbuka sesama warga Afghanistan. 

Pasalnya, jika perang terbuka terjadi, akan menyeret Afghanistan kepada kondisi politik, ekonomi maupun sosial yang makin buruk. Dan makin menyengsarakan Negara dan Bangsa Afghanistan.

Kepada Taliban, kata HNW,  penting diingatkan agar belajar dari pengalaman buruk dan citra negatif saat 20 tahunan yang lalu mereka pernah memerintah di Afghanistan dan tidak mengulanginya lagi.

"Dan dengan sungguh-sungguh mewujudkan janji-janji yang sudah mereka publikasikan sendiri bahwa mereka bukan Taliban yang dulu," imbaunya.

Baca juga : Ke Mana Afghanistan?

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berharap, Pemerintah Taliban harus membuktikan secara terbuka kepada dunia bahwa sekarang Taliban siap melakukan kebijakan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana yang mereka lakukan saat memasuki dan menguasai Kabul dengan damai tanpa letusan senjata.

Selain itu, mereka juga harus merealisasikan janji-janji terbuka mereka terkait penghormatan terhadap hak-hak perempuan, pengampunan umum, jaminan keamanan warga asing, tidak menjadikan Afghanistan sebagai tempat terorisme yang menyerang warga dan negara Asing. Termasuk tidak menjadikan Afghanistan sebagai daerah transaksi narkoba internasional.

"Semua itu agar dilaksanakan dengan serius, demi kebaikan Bangsa dan Negara Afghanistan. Serta  dampaknya pada hubungan dengan dunia dan masyarakat internasional. Juga citra Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin yang sering disalahpahami karena dikaitkan dengan teror dan terorisme, intoleransi, juga tak ramah perempuan," pungkas HNW. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.