Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memilih bersikap realistis soal pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun ini. Meledaknya kasus Corona di bulan Juni dan Juli kemarin, diakui Jokowi, berdampak pada sektor perekonomian. Bakal 7 persen lagi Pak? Kali ini, Jokowi memilih geleng kepala. Katanya, di kuartal III nanti, pertumbuhan ekonomi bakal lebih rendah.
Sikap Jokowi ini berbanding terbalik saat memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II kemarin. Saat itu, Jokowi begitu optimis, ekonomi di kuartal II bakal mencapai 7 sampai 7,5 persen. Melandainya kasus Corona di bulan Februari hingga Mei, serta aktivitas ekonomi seperti konsumsi rumah tangga, ekspor-impor hingga naiknya investasi, jadi acuan pertumbuhan ekonomi bakal naik.
Ternyata, prediksi kepala negara terbukti. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II2021 naik tajam ke level 7,07 persen.
Baca juga : Ekonomi RI Tumbuh Di Atas Vietnam-Korsel, Airlangga Happy
Bagaimana dengan kuartal III? Dalam sambutannya di acara Peresmian Pembukaan Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Jokowi tidak lagi meledak-ledak. Kepala negara memilih mengawali pidatonya dengan membahas soal penanganan kasus Corona.
Data-data kasus aktif harian, sejak awal tahun hingga akhir Agustus ini, dipaparkan pada seluruh peserta sarasehan. Termasuk tingkat keterisian rumah sakit. Kesimpulannya, Jokowi menyebut, penanganan Corona sudah jauh lebih terkendali.
Namun, untuk pertumbuhan ekonomi, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengakui, angkanya tidak akan sama seperti di kuartal II. “Kami pastikan, pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga akan lebih rendah dari kuartal kedua,” aku Jokowi.
Baca juga : Pak Jokowi Senyum, Tapi Tidak Lebar
Kok bisa? “Kasus Covid itu berimbas pada ekonomi. Kita berharap, dengan kasus Covid yang mulai turun ini, ekonomi kita bisa bangkit tahap demi tahap,” papar Jokowi.
Agar keseimbangan pertumbuhan ekonomi terjaga, Jokowi kembali menyinggung gas dan rem. Maksudnya, fokus tangani Corona, ketika membaik, maka ekonomi bakal pulih lagi.
Tiga strategi besar diusung eks Wali Kota Solo ini terkait bisnis negara di masa depan. Pertama, melakukan hilirisasi. Menurutnya, Indonesia saat ini mulai menyetop ekspor berupa bahan mentah. Barang yang diekspor minimal dalam bentuk setengah jadi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya